Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Melirik Potensi Harga Emas Antam di 2020

×

Melirik Potensi Harga Emas Antam di 2020

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Harga emas Antam menguat didorong oleh aksi berjaga-jaga investor yang memperbanyak safe haven menjelang jadwal penandatanganan kesepakatan damai Amerika Serikat – China 15 Desember mendatang.

Kemarin, Kamis (12/12) harga emas Antam sempat sentuh harga Rp 750.000 per gram setelah sebelumnya turun ke harga Rp 743.000 per gram pada Selasa (10/12).

Presiden Commissioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo sebut, kenaikan harga emas Anta mini merupakan tindakan safe heaven menjelang deadline penandatangan kesepakatan dagang AS-China lusa disamping oleh efek dari pemilu Inggris.

“Kenaikan hanya bersifat sebagai tindakan safe haven dari para pembeli terhadap kemungkinan kesepakatan biaya tarif yang dijadwalkan akan dinaikan di 15 Desember oleh AS terhadap produk China. Investor memiliki kekhawatiran terhadap perubahan sikap dari Trump,” jelas Sutopo.

Saat ini sendiri Sutopo sebut harga emas Antam masih dipangaruhi oleh sentimen efek geopolitik dan kebijakan-kebijakan ekonomi Negara. Ia menilai, harga emas untuk kebutuhan investasi jangka panjang masih cenderung bagus. Meskipun demikian, ia tidak menampik terdapat potensi koreksi terjadi pada harga emas.

Baca Juga:   Harga Tembaga dan Sebagian Besar Komoditas Logam Terpuruk

Menjelang akhir tahun sendiri, permintaan emas Antam diprediksi akan cenderung stagnan bahkan ada potensi menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya musim liburan dan banyak hutang jatuh tempo terutama perusahaan expor-impor dalam pembayaran USD. Sutopo nilai, sentimen ini berpotensi buat harga emas cenderung turun.

Analis PT Monex Investindo Futures , Faisal nilai pergerakan harga emas akhir tahun masih positif, namun Faisal menilai harga emas memang masih akan menunggu kepastian pendatangan kesepakatan damai perang dagang tahap 1, Minggu 15 Desember mendatang.

“Sampai akhir tahun ini, kuncinya hari Minggu besok. Jika Minggu besok tidak ada kesepakatan, maka harga emas Antam ada potensi untuk kembali naik. Karena harga emas global naik, dan potensi rupiahnya melemah. Jadi sebenarnya potensinya masih cukup bagus. Kuncinya tanggal 15 ini apakah Trump dan China damai atau tidak,” tutur Faisal.

Baca Juga:   Indonesia Komitmen Tingkatkan Nilai Tambah Sektor Pertambangan

Hingga saat ini Sutopo nilai ada baiknya investor menunggu harga emas cenderung turun untuk beli emas Antam. Ia sarankan untuk akumulasi emas Antam pada awal tahun depan. Tahun depan sendiri emas Antam diprediksi masih akan bergerak di range yang tidak jauh berbeda dengan tahun ini dengan harapan akan cenderung sedikit menguat.

Tahun depan sendiri Faisyal nilai ada peluang emas lebih bersinar dibandingkan tahun ini. Dengan skenario terjadinya resesi ekonomi global tahun 2020. Disamping itu Faisal sebut pemilu AS juga jadi sentimen penggerak harga emas.

Berbeda dengan Sutopo, Faisal nilai saat ini sudah tepat jika investor hendak beli emas Antam. Namun Faisyal nilai, akan lebih baik jika investor akumulasikan emas Antam untuk jangka waktu pendek mengangkat belum pastinya beragam sentimen global mulai dari perang dagang, hingga sentimen uni Eropa.

Baca Juga:   Untuk Disalurkan, Edy Rahmayadi Terima 10 Ton Gula Pasir dari PTPN II

Sutopo prediksikan hingga akhir tahun nanti, harga emas Antam akan berada di kisaran Rp 675.000 per gram – Rp 700.000 per gram. Range harga ini sekaligus acuan untuk investor masuk dan akumulasikan emas Antam. Sementara di tahun depan Sutopo nilai emas Antam akan berada di kisaran Rp 650.000 per gram – 800.000 per gram.

Sementara Faisal nilai hingga akhir tahun, pergerakan harga emas tidak akan jauh berbeda dengan rentang saat ini. Di akhir tahun nanti, ia nilai emas akan bergerak di kisaran Rp 740.000 per gram – Rp 760.000 per gram.

Untuk tahun depan sendiri, dengan catatan perang dagang berlanjut dan resesi ekonomi global terjadi emas kemungkinan akan kembali menguat bahkan dapat mencapai harga Rp 800.000 per gram.