Mediasumutku.com | Jeddah – Untuk menyatukan tekad dalam membantu Palestina, terutama menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait “Deal of Century” proposal perdamaian Timur Tengah, yang di dalamnya mengharuskan negara Palestina di masa yang akan datang untuk “didemiliterisasi”.
Sementara sikap itu sangat kontra-produktif dimana dalam proposal perdamaian itu terselip adanya keinginan untuk meresmikan kedaulatan Israel atas pemukiman yang dibangun dan masih di wilayah yang diduduki.
Maka semua anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina.
Demikian yang dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar saat pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Jeddah, Arab Saudi, baru- baru ini.
Pertemuan ini diselenggarakan atas permintaan Palestina, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait “Deal of Century” yang berisi proposal perdamaian Timur Tengah, dinilai sangat kontra produktif dengan proposal perdamaian tersebut.
Indonesia mendesak agar OKI harus berani bersikap dan mendukung perdamaian di Palestina tanpa ada pendudukan dari militer Israil diatas lahan yang didudukinya.
Mahendra dalam pertemuan tersebut memberikan 3 Saran bagaimana sikap para anggota OKI dapat mencapai posisi bersama.
Pertama, menegaskan kembali agar umat Islam di seluruh dunia untuk secara konsisten bersatu dalam penyelesaian permasalahan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Kedua, menegaskan kembali prinsip-prinsip solusi dua negara yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, sebagai satu-satunya solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina.
Ketiga, menegaskan kembali pentingnya dialog di antara pihak-pihak terkait untuk mencapai stabilitas dan perdamaian abadi untuk Palestina dan kawasan.