Mediasumutku.com | Medan : Anggota DPRD Sumatera Utara, Muhammad Aulia Rizki Aqsa (MARA) dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Kabar tersebut datang dari ayahnya, Agustama, yang mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Ketika dihubungi via telepon, Agustama menjelaskan, pada tanggal 8 Maret 2020 anaknya itu berangkat dari Medan ke Jakarta.
Tanggal 10 Maret, berangkat ke Manado dan pulang ke Medan tanggal 14 Maret. Sehari kemudian MARA demam. Dia pun menyuruh agar memeriksakan diri supaya tidak terjadi apa-apa. Hari Rabu (18/3/2020), MARA mulai diisolasi.
“Nggak apa-apa. Itu protokol. Tanggal 24, hasil lab keluar, positif. Tapi kondisi badannya tak demam lagi, tak batuk, tak sesak nafas. Alhamdulillah gak ada masalah,” katanya
Menurutnya positif itu wajar karena bepergian sejak tanggal 8. Dia menduga anaknya terkena di Jakarta. Dikatakannya, dari hitungannya saat di Jakarta tanggal 8 Maret, saat ini tanggal 25 Maret sudah habis masa inkubasinya.
“Mohon doanya. Mudah-mudahan lah tidak terjadi apa-apa,” katanya.
Agustama mengatakan, dia mengungkap identitas anaknya positif Covid-19 karena kedudukannya yang saat ini menjadi pejabat negara, anggota DPRD Sumut. Keberangkatannya hingga ke Manado juga bersama teman-temannya.
“Kan ada teman-temannya sama-sama ke Manado. Kalau tidak menceritakan bisa bahaya kawan-kawannya, mana tau kena kawan-kawannya. Kan tidak semua imun,” katanya.
Dijelaskannya, hal tersebut adalah pertimbangan manusiawi. Apalagi, lanjutnya, dirinya adalah mantan kepala dinas kesehatan.
“Kalau saya tak pernah kadis. Harus dijalani itu. Protokol. Orang menutup identitasnya silakan, kita jangan,” ungkapnya.
Namun demikian, sampai saat ini kondisi anaknya sehat bugar. Setiap hari dia selalu video call dan menanyakan apakah ada keluhan.
“Alhamdulillah tidak ada keluhan. Sehat. Saya bilang belum boleh pulang, kan positif. Kalau negatif, pulang hari ini,” katanya.
Saat ini, laki-laki berusia 24 tahun itu tengah menjalani isolasi selama 14 hari, hingga tanggal 1 April nanti.
“Jangan sampai orang suuzon, segala macam kita kan menjaga itu. Saya bilang ke dokter Zainal, Tanggal 29 dicek kembali ludahnya. Cek lagi kirim ke Jakarta. Kalau negatif berarti pulang dia,” katanya.
Sebelumnya, Agustama juga mendukung anaknya untuk membuka identitas ke publik. Karena corona bukanlah aib yang harus ditutupi. Sehingga, orang-orang yang pernah kontak erat dengannya langsung melakukan upaya pencegahan.
Dia khawatir anaknya masuk kategori Asimtomatik Carrier atau orang yang sudah terpapar tapi tidak menunjukkan gejala.
“Jadi supaya orang jangan salah langkah. Membuka identitas supaya teman-temannya tahu juga. Ada upaya pencegahan dini,” ungkapnya.
Aulia masuk dalam daftar 8 orang yang positif corona di Sumut per Selasa (24/3). Satu diantaranya meninggal pada Selasa 17 Maret 2020. Sementara itu ada peningkatan signifikan pada data Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 89 persen.
Jumlah ODP meningkat menjadi 1.391 orang. Berbeda dengan data hari sebelumnya yang masih berada di angka 763 orang.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) juga meningkat. Ada tambahan 3 orang menjadi 53 PDP. Begitu juga dengan PDP yang dinyatakan sembuh. Jumlahnya meningkat menjadi 8 orang.