Mediasumutku.com | Jakarta : Wabah virus corona atau pandemi COVID-19 mempengaruhi industri otomotif. Pihak yang paling terkena dampak akibat wabah ini ialah supllier komponen atau suku cadang otomotif.
Dikutip inews, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengungkapkan produsen mobil yang memiliki kekuatan dana besar tidak akan membuat mereka tumbang. Mereka pastinya telah menyiapkan berbagai planning.
Namun, imbas yang paling dirasakan adalah oleh para supllier komponen atau suku cadang otomotif. Banyak di antara mereka pelaku industri kecil.
“Mereka tidak sekuat dengan produsen otomotif yang memiliki pendanaan besar. Mereka banyak dari perusahaan kecil. Jika mereka lama tidak produksi bisa menyebabkan PHK,” ujarnya, dalam wawancara video online bersama Forum Wartawan Otomotif.
Untuk segmen pasar, Tauhid melihat industri otomotif sangat berharap pada kalangan menengah ke atas. Sementara menengah ke bawah secara ekonomi sudah kesulitan.
Ini dapat terlihat dari penurunan konsumsi rumah tangga sebesar 4,8 persen. Kondisi tersebut menjadikan konsumsi untuk kebutuhan otomotif dikesampingkan.
“Konsumsi rumah tangga menjadi prioritas. Saya kira saat ini siapa yang mau membeli konsumsi untuk non kebutuhan pokok makanan. Jadi, tidak mungkin mengharapkan pasar menengah bawah,” kata Tauhid.