Mediasumutku-Medan|Tren harga emas dunia belakangan ini, khususnya dalam setahun terkahir memang mengalami kenaikan yang signifikan. Satu tahun lalu, harga emas dunia sempat diperdagangkan dikisaran level 1.200 US Dollar per troy once.
“Namun, saat ini, harga emas dunia diperdagangkan dikisaran 1.500 US Dollar per troy once. Penguatan harga emas ini tidak terlepas dari tekanan yang diterima mata uang US Dollar seiring memburuknya data perekonomian Amerika Serikat (AS),” ungkap pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (9/10/2019).
Selain itu, kata Gunawan, eskpektasi terkait dengan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The FED juga turut memperburuk kinerja mata uang US Dollar sebelumnya.
“US Dollar dan emas merupakan instrument investasi yang paling banyak digunakan oleh investor di dunia. Kinerjanya, kerap bertolak belakang. Kalau US Dollar naik, emasnya cenderung turun dan sebaliknya,” terang Gunawan.
Nah, sambung dia, di tengah kenaikan harga emas belakangan ini, diharapkan masyarakat jangan latah untuk ikut-ikutan membeli emas. Tetapi, pahami terlebih dahulu mengapa harga emas ini bisa mengalami kenaikan.
“Sejauh ini saya melihat kondisi ekonomi global yang cenderung memburuk membuat banyak investor beralih ke emas,” ucap Gunawan.
Untuk itu, sebut Gunawan, apakah tepat jika membeli emas di posisi 1500-an US Dollar atau sekitar Rp730 ribuan lebih per gramnya saat ini?. “Ini yang perlu diwaspadai. Jangan sampai terbentuk opini di masyarakat bahwa emas harganya akan naik terus,” tuturnya.
Menurut ekonom dari UINSU ini, sebelum membeli emas sebaiknya memastikan mengikuti perkembangan ekonomi global yang mempengaruhi harga emas guna menghindari kerugian.
“Jika tren perkembangan suku bunga acuan di AS diopinikan atau diekspektasikan akan turun, maka membeli emas saat ini masih memberikan ruang bagi penguatan harga emas itu sendiri. Artinya, kita berpeluang mendapatkan keuntungan,” terangnya.
Namun, lanjut dia, jika tensi perang dagang memburuk, maka emas bisa dibeli karena diyakini kondisi ekonomi yang buruk tersebut cenderung memunculkan sikap ‘cari aman’ dengan membeli emas bagi semua investor di dunia.
“Secara teknikal, emas juga masih berpeluang naik dikisaran 2.000 US Dollar per once troy atau diperkirakan akan mencapai harga Rp1 juta rupiah per gramnya. Tetapi ingat, faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas harus kita update setiap hari setelah kita membeli emas. Jangan terlewatkan sedikitpun, karena dinamika ekonomi global cenderung sangat cepat berubah belakangan ini,” paparnya.
Oleh karena itu, kata Gunawan, masyarakat harus harus tetap hati-hati dalam membeli emas. Emas yang direkomendasikan adalah emas murni atau logam mulia, bukan emas perhiasan. “Kenali resiko sebelum membeli emas. Jangan hanya terbawa ajakan sesat pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” cetusnya.
Selanjutnya, tambah dia, pastikan membeli emas di tempat-tempat yang terpercaya. Jangan sampai serah terima fisik emasnya justru tidak ada disitu.
“Jangan mudah terperdaya seandainya ada oknum penjual emas, terlebih jika tempat jualannya tidak resmi atau terpercaya karena serah terima fisik emasnya juga tidak tersedia,” pungkasnya. (Ai)