Scroll untuk baca artikel
Sumut

Peduli Lingkungan, Socfindo Gelar Pelatihan Briket

×

Peduli Lingkungan, Socfindo Gelar Pelatihan Briket

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| SERGAI-Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus untuk mengedukasi masyarakat bagaimana memanfaatkan sampah, PT. Socfin Indonesia Kebun Bangun Bandar dan SSPL (Socfindo Seed Production & Laboratories) menggelar pelatihan dan praktek membuat briket (arang) sehat dan eco enzyme dari limbah organiik di Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdang Bedagai, belum lama ini.

Pelatihan ini diikuti kelompok masyarakat dari desa-desa
sekitar perkebunanan PT Socfindo, kelompok-kelompok tani, isteri-isteri staf Socfindo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Bappeda, Camat Dolok Masihul serta kelompok kaum ibu peduli kebersihan di Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

Ir. H. Indra Syahputra selaku ketua panitia mengatakan, pelatihan dan praktek pembuatan briket arang sehat dan eco enzyme berbahan dasar limbah organik ini merupakan usul dan hasil kerja para ibu-ibu KISS (Kumpulan Ibu-ibu Staf Socfindo) yang dipimpin
Ir. Luluk Williams.

“Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan ibu-ibu KISS ke salah satu tempat pembuatan Eco Enzyme di Berastagi, Kab.Karo. Ide untuk menyelenggarakan pelatihan ini di sambut baik oleh Perusahaan dan ditindaklanjuti oleh Ir. Erikson Ginting selaku Grup Manager, kata Indra,di wawancarai XNews.id, Sabtu(12/9).

Pelatihan ini juga dihadiri langsung oleh General Manager PT Socfindo, Ir. H. Andi Suwignyo. Dia mengatakan, selain profit, era saat ini kita juga memperhatikan planet dan people planet.

“Sekarang global warning, perhatian kita sangat serius dalam hal memberdayakan potensi masyarakat untuk mulai brand dalam bentuk pelatihan pada masyarakat sekitar perkebunan,” kata Andi.

Kedepan katanya, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan ke seluruh Kebun kia, baik itu di Aceh maupun di Sumatera Utara.

Baca Juga:   Wagubsu Harap Taekwondo Tingkat Sumut Jaring Atlet untuk Persiapan PON 2024

“Karena tujuannya, selain menyelamatkan lingkungan juga memberdayakan potensi yang ada di desa. Melalui pelatihan ini kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan limbah organik yang selama ini dibuang, bisa menjadi suatu produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,”ujarnya.

Pelatihan dan praktik pembuatan briket arang sehat dan eco enzyme berbahan dasar limbah organik menghadirkan narasumber Batara Surya Yusuf dari Yayasan Budaya Hijau Indonesia serta Rena Arifah.

Dalam kesempatan ini Batara Surya Yusuf mengemukakan, pengertian eco enzyme sebagai larutan zat organik kompleks yang didapat dari hasil permentasi limbah buah dan sayur molases dan air dalam wadah plastik.

Menurutnya, larutan ini berwarna cokelat gelap dan memiliki aroma asam yang segar seperti aroma tape, chiu, arak, wine dan yogurt.

“Eco enzyme memiliki segudang manfaat atau multiguna pertanian. Sebagai pupuk tanaman kegunaannya menyuburkan tanah dan tanaman juga peternakan,” sebutnya.

Rena Arifah dalam materinya menyajikan tentang masalah
menjadi peluang usaha, sampahku adalah emasku. Menurutnya, sampah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Jumlah dan jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari sehingga tidak heran jika keberadaannya selama ini dikenal sebagai sumber permasalahan.

“Sampah B3 bahan beracun dan berbahaya adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dapat merusak lingkungan hidup atau kesehatan manusia. Potensi sampah yang berasal dari rumah tangga umumnya terdiri dari 75% sampah organik,” ungkapnya. (MS6)


Baca Juga:   Dukung PON XXI Tahun 2024, Pj Bupati Deliserdang Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Menjaga Kebersihan