Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

2021, Investor Pasar Modal Siapkan Portofolio Investasi 

×

2021, Investor Pasar Modal Siapkan Portofolio Investasi 

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Menjelang akhir tahun 2020, para investor di Pasar Modal Indonesia menghadapi tantangan yang luar biasa dan kini mulai mempersiapkan portofolio investasi tahun 2021.

Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution mengatakan, banyak yang hasil investasinya tidak sesuai dengan target di awal tahun. Meskipun, tentu ada juga yang tetap mendapatkan peluang-peluang di tengah situasi Pandemi Covid-19 yang penuh perjuangan.

“Baik para investor lama maupun pemula, saatnya mempersiapkan alokasi portofolio investasi di tahun 2021,” katanya, Kamis (24/12/2020).

Pintor menjelaskan, ada yang perlu dicermati dalam menyusun portofolio. Pertama, memeriksa kembali karakter investasi berdasarkan toleransi yang kita miliki.

Baca Juga:   Pasar Modal Indonesia Distribusikan Ratusan Ribu Dosis Vaksin Di Sumut

“Ada tiga tipe investor, yakni, konservatif, moderat, dan agresif. Jika anda konservatif, maka kurang lebih antara 50 – 70 persen ditempatkan pada instumen pendapatan tetap yakni surat utang, atau reksadana pendapatan tetap dan sisanya dibagi tiga, antara instrumen atau reksadana pasar uang, campuran dan saham,” sebutnya.

Kemudian, nika anda seorang investor yang moderat, maka komposisinya menjadi berimbang, 50 persen pada instrumen pendapatan tetap atau reksadana pendapatan tetap, dan 50 persen pada instrumen saham atau reksadana saham

“Sedangkan jika anda seorang investor yang agresif, maka sebanyak 70 persen ditempatkan pada instrumen saham atau reksadana saham dan sisanya dibagi tiga antara reksadana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran,” terangnya.

Baca Juga:   Pertamina Apresiasi Polda Sumut Tangkap 3 Pencuri Pipa Saluran BBM

Bagi investor pemula dengan karakter agresif, lanjutnya, pilih saham-saham blue chip lebih dahulu, selagi harganya murah. Meskipun saham kapitalisasi menengah banyak yang murah, tapi blue chip menurut para analis saham dan perencana keuangan, akan lebih dahulu naik.

“Bagaimana cara mendeteksi tipe investor ini, bisa dicari dari berbagai website perencana keuangan kuesioner yang menentukan karakter ini. Atau bisa diperoleh ketika menjadi nasabah di perusahaan investasi atau ketika menjadi nasabah reksadana,”ujarnya. (ms11)