mediasumutku.com | MEDAN – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) akan digelar 3-4 Maret 2021 mendatang. Sumatera Utara (Sumut) terpilih menjadi salah satu dari lima provinsi yang akan menyampaikan presentasi program Dekranasda yang mendukung destinasi wisata prioritas nasional.
“Kita akan melibatkan OPD, Dekranasda kabupaten se kawasan Danau Toba dan pihak terkait lainnya untuk mendukung dan berkolaborasi memajukan pengembangan produk kriya. Dan saya butuh inovasi dan masukan,” ucap Ketua Dekranasda Sumut Nawal Lubis saat memimpin rapat persiapan Rakernas Dekranasda, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (5/2).
Hadir di antaranya, Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari, Ketua Harian Dekranasda Sumut Riadil Akhir Lubis, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Ridho Haykal Amal, perwakilan Bank Sumut dan seluruh anggota Dekranasda Sumut.
Nawal juga meminta pada semua anggota Dekranasda, agar program yang disusun pada tahun ini tidak sama dengan program tahun sebelumnya. Selain itu, juga diminta agar menampilkan kuliner khas Sumut yang nantinya akan diperkenalkan dalam Rakernas tersebut.
“Saya minta kegiatan ini tidak sama seperti tahun sebelumnya. Saya juga inginkan untuk menonjolkan kuliner dalam Rakernas nantinya,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut dan juga Ketua Harian Dekranasda Sumut Riadil Akhir Lubis dalam kesempatan itu mengusulkan, dalam program Dekranasda Sumut yang akan dipaparkan pada Rakernas nantinya untuk menonjolkan destinasi wisata Danau Toba berupa industri kreatif, kerajinan, fashion adat serta menampilkan lagu daerah.
“Kita menyarankan untuk menampilkan video tentang kerajinan Danau Toba, serta tentang suasana Danau Toba. Selain itu menampilkan industri kreatif dari beberapa dinas provinsi, berupa fashion adat daerah serta kita tampilkan lagu daerah,” katanya.
Kepala Dinas PPPA Sumut Nurlela menyampaikan saran agar industri rumahan berbasisi teknologi komunikasi informasi, dengan melibatkan pelaku industri rumahan, dan sasaran utamanya adalah pelaku binaan dinas dan Dekranasda. “Kegiatan dilaksanakan dengan objek produk unggulan daerah yang bisa dipasarkan secra konvensional dan online,” katanya.