Scroll untuk baca artikel
HeadlinePeristiwa

Kelamaan Antri di TPS dan Jatuh Pingsan, Kakek Berusia 81 Tahun Meninggal Dunia

×

Kelamaan Antri di TPS dan Jatuh Pingsan, Kakek Berusia 81 Tahun Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | SERGAI – Diduga karena kecapekan menunggu antrean di tempat pemungutan suara (TPS), seorang kakek bernama Ramli (81) warga Dusun 3, Kampung Banteng, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai, jatuh pingsan hingga tidak tertolong lagi dan meningggal dunia di RS Sulaiman sekitar pukul 11.40 siang.

Sebelum meninggal dunia, Kek Ramli diketahui sedang mengantre di TPS Dusun II, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Seirampah, Sergai, untuk memberikan hak suaranya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Cempedak Lobang.

Salah seorang warga Desa Cempedak Lobang, Adi kepada Mediasumutku.com- di lokasi membenarkan.

“Iya bang kita lihat Kakek Ramli sedang menunggu antrian bersama warga di TPS. Belum dipanggil, Kek Ramli sudah jatuh pingsan,” kata Adi.

Baca Juga:   Ledakan Diduga Bom di Dekat Gereja Katedral di Makassar

Menurutnya, kejadian pingsannya Kek Ramli terjadi sekitar pukul 11.00. Atas kejadian tersebut Kek Ramli langsung mendapatkan pertolongan warga dan dibawa ke RSUD Sultan Sulaiman.

“Saat dibawa ke rumah sakit, Kek Ramli kabarnya meninggal dunia,” ucapnya.

Sementara itu, anak Kek Ramli, Sudarman di rumah duka mengatakan, awalnya dirinya sedang duduk di warung kopi dan diberi tahu oleh warga bahwa bapakmnya jatuh pingsan saat mengantre di TPS Pilkades Cempedak Lobang, dan sudah dibawa rumah sakit.

“Setelah beranjak ke rumah sakit, bapak dikabarkan sudah meninggal dunia,” kata Sudarman.

Sudarman mengaku, bapaknya tidak ada menderita penyakit apapun.

“Tadi pagi bapak masih bisa menderes kebun karet di bekakang rumah, makanya kami anaknya terkejut mendengar kabar bapak jatuh pingsan dan meninggal dunia saat antri di TPS,” ujar Sudarman sedih.

Baca Juga:   Ramadan 1445 Hijriah Penuh Berkah, Pemkab Sergai Gelar Ragam Kegiatan

“Kami sembilan bersaudara bang, ini lagi menunggu anaknya lagi yang berada di Jambi. Insya Allah, besok baru dikebumikan, karena masih menunggu kumpul anak-anaknya. Namun kita tidak menyangka kalau bapak secepatnya Itu, karena setahu kami anaknya, bapak tidak memiliki penyakit,” terangnya.

Hal serupa dikatakan Andan selaku keponaan korban yang saat pergi bersama dengan menggunakan sepeda motor. Sebelum meninggal, korban sempat bilang bahwa dirinya tidak enak badan dan mengalami flu.

“Tadi diperjalan korban bilang dirinya tidak enak badan dan mengalami flu. Jadi kujawab, kalau tidak enak badan kenapa pergi, korban menjawab, namanya udah dapat undangan ya harus pergi,” kenang Andan.

Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Hendro Sutarno membenarkan peristiwa meninggalnya warga saat mengantre memberi hak suara pada Pilkades.

Baca Juga:   Rapat Paripurna DPRD Medan: Bobby Sampaikan Penjelasan Ranperda Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman

“Iya, benar. Menurut pihak rumah sakit, korban kondisi cardiac arrest, kondisi di mana jantung berhenti berdetak dan dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Sultan Sulaiman,” jelasnya.

Awalnya, sambung Kasat, korban mengalami pingsan di luar TPS pada saat antrean hendak menggunakan hak suara di TPS Dusun II Desa Cempedak Lobang.

“Kemudian pihak korban membuat surat peryataan, selanjutnya dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan,” tutup Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno.[wiwin]