Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Analis: Sumut Jangan Lagi Cetak Deflasi

×

Analis: Sumut Jangan Lagi Cetak Deflasi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Sumatera Utara (Sumut) mampu mencetak deflasi pada bulan Oktober. Angkanya, cukup menggembirakan sebesar 0,28%. Sedangkan, realisasi kumulatif inflasi selama tahun berjalan di Sumut sebesar 3,21%.

“Kinerja inflasi Sumut memang masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 2,2%. Namun, saya justru berharap Sumut tidak melanjutkan tren deflasinya hingga akhir tahun,” kata ekonom UINSU, Gunawan Benjamin.

Menurut Gunawan, peluang deflasi masih tetap berpotensi terjadi yang diprediksi akibat kemungkinan penurunan harga cabai ke depan. Namun, sejauh ini harga cabai merah sudah diperdagangkan dikisaran Rp37 ribuan per kg.

“Potensi turunnya tetap terbuka, dikarenakan adanya potensi dimana cabai merah belakangan persediannnya di pasar terus mengalami kenaikan,” ujarnya.

Baca Juga:   Seluruh Kru Pesawat Terbang di Bandara Kualanamu Jalani Tes Urine

Disebutkan Gunawan, harga cabai merah saat ini memang hanya sedikit diatas harga wajarnya dikisaran Rp25 ribu hingga Rp35 ribu per kg. “Saya berharap ke depan nantinya harga cabai bisa diperdagangkan di rentang harga tersebut, jangan terlalu dalam mengalami penurunan,” sebutnya.

Jika turun lagi, sambung dia, dan di bawah rentang harga yang ideal, maka petani yang akan dirugikan. “Kita semua harus memikirkan kesejahteraan petani yang menanam cabai. Jangan hanya berharap agar cabai ini harganya terus turun secara konsisten. Hal ini agar inflasi Sumut bisa ditekan lagi. Dalam kondisi saat ini, saya menilai hampir smeua kebutuhan pokok masyarakat sudah sesuai dengan harga idealnya,” jelasnya.

Baca Juga:   Desember 2020, Sumut Dipastikan Inflasi

Lebih jauh Gunawan mengatakan, jika masih berharap deflasi, justru petaninya yang akan dirugikan. Potensi deflasi di bulan November ini sebaiknya hanya menggiring inflasi kumulatif nantinya di angka 3%. Namun, di akhir tahun ada kemungkinan inflasi.

“TPID ataupun Bank Indonesia diharapkan untuk tidak menggebu-gebu agar inflasi bisa diturunkan lagi. Realisasi inflasi saat ini sudah sesuai dengan target. Terlebih, sebelumnya Sumut justru mengalami inflasi di atas 5% di tahun ini. Jadi, saya menilai realisasi inflasi selama tahun berjalan akan disekitaran 3,5%-an,” paparnya.

Lanjut Gunawan, ini sebuah prestasi, jangan dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mungkin bisa di angka 2,5%-an di akhir tahun. Sebab, Sumut pernah kedodoran dengan inflasi yang sangat tinggi sekali. Tetapi, menjelang akhir tahun inflasinya bisa diredam.

Baca Juga:   Berikan Dampak Berkelanjutan, FIFGROUP Raih Top SDGs Award 2023

“Konsumen memang menginginkan semua harga kebutuhan pokok murah, sementara tidak demikian dengan petani kita yang justru mengharapkan harga tanamannya bisa dijual mahal,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini harga kebutuhan pokok telah menemui titik keseimbangan yang ideal, baik itu untuk petani maupun untuk konsumen. “Saya berharap inflasi di dua bulan mendatang tidak berubah,” tukasnya. (wiwin)