mediasumutku.com | ASAHAN– Polisi terpaksa membubarkan ratusan warga yang berkerumun ingin mencairkan program bantuan sosial (Bansos) Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Mekar, di Bank Nasional Indonesia (BNI) Kisaran, Sumatera Utara, Senin (12/4/2021).
Warga yang mayoritas ibu- ibu ini telah mendatangi BNI yang berlokasi di pusat kota Kisaran tersebut sejak pagi hari. Keperluan mereka untuk mengecek buku pada rekening tabungannya, apakah telah terdaftar sebagai penerima bantuan senilai Rp 1,2 juta.
Personil Polsek Kota Kisaran yang mengetahui adanya kerumunan langsung berkoordinasi dengan pihak Bank dan membubarkan antrian panjang warga yang telah mengular hingga ke badan jalan umum dan tertutupnya akses lalu lintas.
“Ibu- ibu, sekarang semuanya pulang ke rumah masing-masing. Jangan lagi berada di sini, sebab kita sudah tidak lagi mematuhi protokol kesehatan. Nanti pihak bank akan menghubungi ibu dari rumah,” kata salah seorang petugas kepolisian melalui pengeras suara.
Kapolsek Kota Kisaran, Iptu Joy Ananda Putra yang turut dilokasi ikut menenangkan warga dan memberikan himbauan agar mereka membubarkan diri dengan tertib.
“Kerumumnannya sudah semakin ramai, jadi kita koordinasi dengan pihak bank untuk membubarkan warga ini karena sudah tidak lagi mematuhi protokol kesehatan,” kata Joy Ananda.
Polisi sempat kesulitan kerumunan masyarakat karena sebagian buku tabungan dan dokumen kependudukan mereka sudah terlebih dahulu dikumpul pihak bank. Setelah diberikan pemahaman berulang kali dan dijamin dokumen yang terkumpul tidak akan hilang, warga pasrah membubarkan diri dengan tertib.
Nurbaiti (38), seorang ibu rumah tangga yang mengaku, telah datang sejak pagi hari kecewa dengan pembubaran tersebut. Kedatangannya ke bank dengan maksud ingin mengecek apakah dirinya masuk dalam penerima bantuan.
“Saya dari pagi sudah disini pak. Terus kami disuruh kembali lagi jam 2 siang, makin siang makin ramai seperti ini akhirnya disuruh bubar,” sesalnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BNI Tanjungbalai yang membawahi kantor pembantu Kisaran,Yusmadi Usman menjelaskan, kedatangan masyarakat yang membludak di luar prediksi pihaknya.
“Kondisi ini diluar perkiraan kita, di juknis kita itu perhari 50 orang saja untuk penerima bantuan. Namun karena animo masyarakat luar biasa jadinya seperti ini, kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar antrian ini dibubarkan kita akan umumkan lagi untuk informasi selanjutnya,” ujarnya. (MS10)