mediasumutku.com| MEDAN-Sebagai bentuk komitmen solidaritas Operasi Pangan Gratis, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan 9 ton beras wakaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lazismu, Sabtu (10/7/2021).
Ribuan kemasan beras wakaf yang masing-masing memiliki berat 3 kilogram nantinya akan disalurkan kepada masyarakat prasejahtera dan masyarakat yang terdampak Covid-19.
Tim Kemitraan ACT Cabang Jakarta Pusat, Hero Firnando menyebutkan, melalui MUI dan PP Muhammadiyah Lazismu, beras wakaf akan disalurkan kepada masyarakat terdampak, seperti, karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lainnya.
“Rencana waktu dekat beras wakaf ini akan didistribusikan ke wilayah disekitar DKI Jakarta dalam rangka Operasi Pangan Gratis mendukung program Indonesia darurat solidaritas,” jelas Tim Kemitraan ACT Cabang Jakarta Pusat, Hero Firnando dalam press rilis, Sabtu (10/7/2021).
Menurutnya, beras wakaf hadir demi meringankan kebutuhan pokok masyarakat khususnya kebutuhan akan pangan di masa pandemi Covid-19. Saat ini masih banyak orang yang membutuhkan bantuan pangan, dengan begitu keberadaan program Operasi Pangan Gratis dianggap penting untuk masyarakat.
Direktur Fundraising Lazismu, Edi Muktiono mengatakan, operasi pangan gratis ini diperuntukkan bagi para dhuafa. Termasuk karyawan yang terkena PHK, kemudian ojek daring (Ojol) dan pelaku UMKM yang memang mereka sangat terdampak dengan pandemi covid-19.
“Kita lakukan operasi pangan gratis berupa beras dari ACT yakni beras Wakaf yang akan kita bagi rata semaksimal mungkin kepada yang membutuhkan,” jelasnya.
Untuk pendistribusian operasi pangan gratis ini, pihaknya berencana akan mulai pada pekan depan. Dimulai dari wilayah sekitaran Jakarta lalu berlanjut ke sejumlah titik yang sulit dijangkau.
“Beras wakaf ini merupakan hasil produksi lumbung beras wakaf binaan global wakaf-ACT di Jawa Timur. Adapun sawah yang diwakafkan seluas 500 hektar, dan dikelola para petani yang diberi amanah langsung oleh ACT,” ujar Edi Muktiono.(MS11)