MEDAN– Kementerian Perdagangan berupaya memperbanyak pelaku usaha
yang memiliki kemampuan ekspor dari kalangan milenial dengan menggelar ‘Export Master Class Training’.
Pelatihan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) pada Sabtu dan Minggu lalu (16–17/10) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Grogol, Jakarta Barat dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan ini diikuti 25 peserta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha dari kalangan milenial. Produk yang diusung peserta di antaranya kopi, makanan dan minuman, kerajinan tangan, gula aren, boga bahari, porang, virgin coconut oil, kayu manis, rempah-rempah, dan abon.
“Kemendag terus berupaya mendorong para pelaku usaha untuk bersikap optimistis dan jeli melihat peluang pasar ekspor di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Kali ini, kami menyasar para pelaku usaha khususnya dari kalangan milenial agar semakin terdorong menjadi eksportir andal produk-produk Indonesia ke mancanegara,” kata Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi pada kesempatan terpisah menanggapi acara pelatihan tersebut, Selasa (19/10/2021).
Didi berharap, para pelaku usaha dari kalangan milenial dapat memanfaatkan berbagai program dan layanan ekspor di Ditjen PEN seperti layanan informasi pasar ekspor, peningkatan kapasitas SDM ekspor, pengembangan desain produk, dan promosi ekspor.
“Para pelaku usaha juga bisa mendapatkan informasi peluang pasar ekspor dari para perwakilan perdagangan RI di negara akreditasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI Kemendag Heryono Hadi Prasetyo saat membuka ‘Export Master Class Training’ menyampaikan, pelatihan ekspor seperti ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas eksportir milenial.
Selain Heryono yang membuka acara pelatihan, turut hadir Tenaga Ahli Menteri Perdagangan, Danial Iskandar Yusuf dan Phirman Reza. “Melalui ‘Export Master Class Training’ ini, Kemendag berharap semakin banyak pelaku usaha dari kalangan milenial yang mengetahui serta memahami proses dan dokumen ekspor, sehingga mampu memanfaatkan informasi tersebut untuk menjadi eksportir,” jelas Heryono.
Tenaga Ahli Menteri Perdagangan, Danial Iskandar Yusuf yang turut hadir, menyampaikan ‘Export Master Class Training’ merupakan bagian dari upaya membentuk dan membangun ekosistem ekspor dari kalangan milenial sehingga mampu menjadi eksportir.
“Kalangan milenial diharapkan mempunyai peran penting dalam perdagangan luar negeri secara khusus untuk melakukan ekspor produk potensial dan unggulan dari Indonesia ke pasar global,” ungkap Danial.(MS11)