Scroll untuk baca artikel
Headline

Tak Sengaja Tertelan Gigi Palsu Hampir 2 Pekan, Warga Sumut Meninggal

×

Tak Sengaja Tertelan Gigi Palsu Hampir 2 Pekan, Warga Sumut Meninggal

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Seorang wanita asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) meninggal dunia setelah tak sengaja tertelan gigi palsunya sendiri.

Wanita tersebut adalah SZ (51), seorang bidan yang tinggal di Kota Medan. Ia dikabarkan tertelan gigi palsunya sendiri sejak Kamis, (24/2) lalu saat sedang makan mie sop di rumahnya.

Selama dua pekan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) di Kota Medan ia akhirnya meninggal dunia pada Kamis (10/3). Jenazah kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Desa Punggulan Dusun VI Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan.

“Kejadian yang tertelan itu tanggal 24 Februari 2022. Jadi sekitar dua minggu di rumah sakit,” kata anak sulung almarhumah, M. Anugerah (25) membenarkan peristiwa tersebut, saat ditemui wartawan di rumah duka usai pemakaman orang tuanya, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga:   Buku "Peranan JPN Mengawal Aset Perkebunan Negara di Sumut" Diluncurkan, Kajatisu dan Gubsu Terima Donasi Ratusan Buku

Anugerah menceritakan bagaimana saat itu dia mengabulkan permohonan ibunya untuk dibelikan makan mie sop. Padahal makanan tersebut jarang dimakan oleh ibunya.

“Mamak memang jarang makan micin-micin gitu. Entah kenapa saat itu dia kepengen makan mie sop. Karena ingin menyenangkan hati orang tua saya belikan,” kata dia.

Baru sekitar lima suapan kata Anugerah, Ibunya seperti merasakan ada sesuatu yang sangkut di kerongkongan hingga sakit di leher bagian kiri. Ternyata ada gigi palsu bagian geraham atas secara tak sengaja tertelan saat makan.

“Kami pukul – pukul pundaknya, di kasi minum air hangat enggak juga. Jadi hari itu kami langsung bawa ke rumah sakit. Pertama di Mitra Sejati lalu pindah ke Adam Malik,” kata dia.

Baca Juga:   HAMPPI Sergai Laporkan Dugaan Perambah Hutan Mangrove ke Polisi

Setiba di rumah sakit, pasien lebih dulu diperiksa dengan Swab dan hasilnya positif. Hal itulah yang menurutnya penanganan operasi pengambilan gigi tersebut tidak bisa segera dilakukan kepada orang tuanya.

“Hasilnya positif, walaupun sebenarnya keluarga tidak pernah ditunjukkan hasil swab itu. Karena alasan Covid inilah penanganan ke orang tua kami lama. Sampai ada dua kali penundaan operasi. Sudah parah, hampir dua minggu. Meninggal karena kondisinya semakin lemah setelah dioperasi itu terlalu lama menahan sakit,” kata dia.

Pihak keluarga mengaku kesal dengan pelayanan di rumah sakit yang tak segera melakukan operasi terhadap pasien hingga sudah merasakan dua minggu sakit dalam kondisi lemah barulah dilakukan operasi pengambilan gigi palsu.

Baca Juga:   Dugaan Korupsi Dinas Sosial UPT Sicanang, Kejari Belawab Tahan 2 Tersangka

Kini, SZ telah dikebumikan, di kampung halamannya dengan pada Kamis (10/3) malam dengan standard protokol kesehatan Covid-19. (MS10)