ASAHAN – Kasih Palestina yang merupakan yayasan kemanusiaan yang fokus dalam penghimpunan dan distribusi bantuan untuk Palestina dan Al-Aqsha mengunjungi Masjid Al-Hidayah di Dusun VIII Sukaraja Desa Simpang Empat Kabupaten Asahan pada Sabtu (8/4/2022).
Kegiatan bertajuk ‘Safari Dakwah Bangkitkan Semangat Ramadan 1443 H’ ini menghadirkan Syekh Muhammad Salim H Aslim yang bertausiyah selepas salat Tarawih.
Syekh Muhammad Salim H Aslim yang dikenal sebagai hafiz bersanad sampai ke Rasulullah. Ia juga seorang pembimbing qira’ah dan sanad di Darul Quran dan Hadits Gaza dan juga Ketua Dewan Huffadz di Bin Baaz Charity Gaza serta seorang trainer tilawah dan tajwid.
Syekh Muhammad Salim H Aslim adalah satu dari empat syekh yang diberi izin keluar dari Gaza yang diblokade tentara Israel. Awalnya ada enam syekh yang direncanakan melakukan kunjungan ke luar negeri. Namun dua lagi tidak mendapat izin dari penguasa Israel.
Pada kesempatan tersebut Syekh Muhammad Salim H Aslim menyampaikan dalam tausyiahnya, negara mereka palestina saat ini menjadi satu-satunya negera yang belum merdeka. Beda hal di indonesia, bisa melaksanakan salat tarawih dengan tenang tanpa dihantui oleh penjajah.
Beliau juga menyampaikan keadaan saudara-saudara muslim di Palestina saat ini sangat memprihatinkan dan keadaan merekapun sulit sekali, rumah-rumah mereka dirubuhkan oleh tentara Israel ribuan anak-anak kecil dan perempuan dibunuh yang mana beliu saksikan sendiri.
Sebagaimana bangsa indonesia diberikan kemerdekaan oleh Allah SWT Beliau berharap mudah-mudahan bangsa palestina diberikan kemerdekaan oleh Allah SWT.
Beliau juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih sebesar besarnya kepada bangsa indonesia, untuk rakyat indonesia atas apa yang telah dilakukan berupa dukungan secara moral, secara sikap secara ekonomi, senantiasa mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Ia juga berterima kasih secara khusus melalui yayasan kasih palestina bangsa Indonesia membangun masjid besar di gaza palestina melalui donasi infaq sedekah dari masyarakat Indonesia masjid ini dinamai dengan “MASJID ISTIQLAL INDONESIA”, sebagai pengingat hubungan emosional antara Indonesia dan Palestina.
Dalam tausiahnya, dia mengatakan masjid yang besar, megah, bermanfaat, tempatnya orang-orang palestina melaksanakan salat berjamaah berkumpul anak anak penghafal Al-Quran juga tempat penyaluran bantuan bantuan sosial dan bantuan kemanusiaan dari bangsa Indonesia untuk palestina.
Sebelum menutup tausiyahnya ia kembali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia. (MS10)
