mediasumut.com | JAKARTA – Tercermin dari net sell asing di mana investor asing melakukan aksi jual yang mencapai Rp 599,61 miliar. Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhenti. Kamis (21/10), IHSG tergelincir 1,07% ke level 6.228,32.
Menanggapi hal tersebut, Analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji sebut melemahnya Indeks dipengaruhi pernytaaan hawkish The Fed pasca pemangkasan suku bunga.
“Saya menilai, meskipun The Fed telah menurunkan suku bunga, namun optimisme The Fed mengenai perbaikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada tahun depan memberikan indikasi kuat bahwa statement tersebut bersifat hawkish, sehingga mempengaruhi pelemahan IHSG maupun rupiah pada hari ini,” kata Nafan.
Di sisi lain, pasar masih menantikan data investasi langsung Indonesia di kuartal III 2019 yang diprediksi menurun. Ini juga memberikan sentimen negatif bagi indeks maupun rupiah.
Selain itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menambahkan, koreksi IHSG akibat aksi profit taking investor sebagai akumulasi dari kenaikan indeks belakangan ini.
Hans mengatakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi sentimen perang dagang dan Brexit. Sementara dari domestik, IHSG akan dipengauhi oleh kinerja keuangan kuartal III 2019 emiten bursa.
Hans memproyeksikan, IHSG akan melemah. Senada, Nafan menebak, IHSG akan kembali melemah di level support 6.141-6.193 dan resistance di level 6.304- 6.342 pada Jumat (1/11).