mediasumutku.com | JAKARTA – Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,05% menjadi Rp 14.035 per dolar AS Pada penutupan Selasa (29/10/2019) kemarin. Di kurs tengah rupiah di Bank Indonesia rupiah terkikis 0,04% ke level Rp 14.028 per dolar AS.
Pelaku pasar dinilai masih melakukan wait and see terhadap situasi global. Hal ini ditambah minimnya sentimen menyebabkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS melemah tipis di akhir perdagangan.
Menurut Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah yang melemah dikarenakan pasar masih melakukan wait and see terhadap perkembangan global, salah satunya rapat FOMC yang digelar pekan ini. Pasar menilai masih ada kemungkinan pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed.
“Biasanya mendekati FOMC, dolar akan menguat sembari wait and see,” ujar Lukman.
Selain itu, Lukman juga menyampaikan pasar juga masih menunggu perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China. Ia menilai belum ada kejelasan dari kondisi ini sehingga dolar AS bergerak menguat.
Ia menilai penguatan dolar AS masih akan berlanjut hingga esok hari sehingga pergerakan rupiah masih akan melemah.
Lukman bilang mata uang garuda akan berada di rentang Rp 14.000 – Rp 14.060 per dolar AS. “Cenderung rupiah akan melemah tapi lebih ke arah stabil,” pungkas Lukman.