Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Analis: Sentimen Global Bayangi IHSG

×

Analis: Sentimen Global Bayangi IHSG

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi IHSG/int

mediasumutku.com | JAKARTA – Pada, Kamis 7 November 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,84% di penutupan perdagangan. Sempat menguat ke titik tertinggi harian di level 6.235,64, IHSG akhirnya ditutup turun ke level 6.165,62.

Dana asing pun kabur dari pasar ekuitas tanah air. Hal ini dibuktikan dengan adanya aksi jual bersih asing (net foreign sell) senilai Rp 1,12 triliun di pasar regular dan Rp 1,35 triliun di semua pasar (all market).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG hari ini disertai dengan aksi net sell asing besar-besaran masih tidak terlepas dari imbauan Presiden Joko Widodo agar perbankan memotong suku bunga kredit dan pinjaman.

“Maka dari kemarin, saham-saham perbankan banyak yang tergerus,” kata Herditya.

Dia memprediksi sentimen global yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah perjanjian dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Kedua pihak akan membatalkan pemberlakuan tarif secara bertahap. Selain itu, pengumuman naiknya cadangan devisa dalam negeri juga masih menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Baca Juga:   IHSG Berhasil Menembus Resistance di Level 6.100

Hal senada, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan, meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

Selain itu, faktor penguatan rupiah serta adanya kemungkinan technical rebound juga memperkuat peluang IHSG untuk menguat. “Kemungkinan ada technical rebound karena IHSG sudah terkoreksi cukup besar,” ujar Alfred.

Untuk itu, Alfred memperkirakan IHSG akan menguat di kisaran 6.120–6.242. Sementara Herditya memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini dengan kisaran 6.120–6.220.

JAKARTA – pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis 7 November 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,84%. Sempat menguat ke titik tertinggi harian di level 6.235,64, IHSG akhirnya ditutup turun ke level 6.165,62.

Baca Juga:   Perang Dagang Dorong Bursa Asia Melemah

Dana asing pun kabur dari pasar ekuitas tanah air. Hal ini dibuktikan dengan adanya aksi jual bersih asing (net foreign sell) senilai Rp 1,12 triliun di pasar regular dan Rp 1,35 triliun di semua pasar (all market).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG hari ini disertai dengan aksi net sell asing besar-besaran masih tidak terlepas dari imbauan Presiden Joko Widodo agar perbankan memotong suku bunga kredit dan pinjaman.

“Maka dari kemarin, saham-saham perbankan banyak yang tergerus,” kata Herditya.

Dia memprediksi sentimen global yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah perjanjian dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Kedua pihak akan membatalkan pemberlakuan tarif secara bertahap. Selain itu, pengumuman naiknya cadangan devisa dalam negeri juga masih menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Baca Juga:   Siang Ini, Rupiah Semakin Loyo Bertengger di Rp14.099/U$D

Hal senada, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan, meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

Selain itu, faktor penguatan rupiah serta adanya kemungkinan technical rebound juga memperkuat peluang IHSG untuk menguat. “Kemungkinan ada technical rebound karena IHSG sudah terkoreksi cukup besar,” ujar Alfred.

Untuk itu, Alfred memperkirakan IHSG akan menguat di kisaran 6.120–6.242. Sementara Herditya memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini dengan kisaran 6.120–6.220.[kontan]