mediasumutku.com | MEDAN : Keberagaman menjadi modal bersama untuk membangun Kota Medan menjadi lebih baik dalam segala bidang. Sebab, perbedaan bukan lah alasan untuk saling berselisih paham melainkan untuk mengajarkan kita agar dapat saling menghargai antar sesama. Dengan begitu, Kota Medan akan memiliki wajah sebagai kota multikultural yang humanis sekaligus menjadi magnet untuk menarik wisatawan agar datang berkunjung ke ibukota Provinsi Sumatera Utara.
“Berbeda-beda namun kita tetap satu. Justru, keberagaman inilah yang menjadi kekuatan dan modal kita untuk menunjukkan bahwa Kota Medan adalah kota humanis yang dapat hidup berdampingan meski dalam keberagaman. Ini menjadi barang mahal yang harus kita jaga bersama,’’ kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kadis Pariwisata Agus Suriono ketika memimpin apel perdana di tahun 2020 di Kantor Pariwisata, Jalan HM Yamin Medan, Kamis (2/1).
Namun ada yang berbeda, seluruh jajaran Dinas Pariwisata dalam kesempatan tersebut menggunakan pakaian adat dari berbagai etnis di Kota Medan. Dikatakan Agus, hal ini untuk menunjukkan semangat baru sekaligus bentuk dukungan perwujudan Medan Rumah Kita yang multikultural. Selain itu juga, sebagai simbol kedisiplinan bagi selurih jajaran di Dinas Pariwisata Kota Medan.
“Penggunaan baju adat yang dilakukan hari ini memberi makna kedisiplinan. Sebab, jika jika menggunakan pakaian adat, maka otomatis kita juga akan menggunakan aksesoris yang menjadi pelengkap baju adat tersebut. Dari sini kita dapat belajar dan memaknai nilai kedisiplinan terlebih dalam mendukung kinerja, tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari. Untuk itulah, momentum ini mari kita jadikan refleksi untuk lebih baik lagi khususnya dalam meningkatkan sektor pariwisata Kota Medan,’’ ungkapnya.
Selain itu, lanjut Agus, penggunaan baju adat tersebut guna mendukung program Pemko Medan yakni buat cantik Medan. Artinya, tidak hanya lewat kebersihan tapi juga lewat berbagai bidang salah satunya pariwisata. “Baju adat yang kita kenakan menjadi wujud cantiknya Kota Medan. Terkhusus bagi kita semua, jadilah duta pariwisata untuk mempromosikan Kota Medan bagi siapa saja kapanpun dan di manapun,’’ pesannya.
Terakhir, di hadapan seluruh jajaran, Agus mengingatkan bahwa pakaian adat yang dikenakan juga bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sebagai pemersatu bangsa, pemersatu warga dan promosi wisata. “Kita tingkatkan etos kerja. Buktikan dan tunjukkan bahwa Kota Medan memiliki sesuatu yang berharga yang harus dijaga bersama yakni keberagaman suku, etnis dan budaya dan agama,’’ ujarnya.*