Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutEkonomiHeadlineMedanSumut

Ayo, Dukung UMKM Naik Kelas!

×

Ayo, Dukung UMKM Naik Kelas!

Sebarkan artikel ini

PANDEMI Covid-19 memang belum berakhir, imbauan agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi tahap pertama dan kedua. Setelah dua tahun pandemi, pada akhirnya kita sudah terbiasa hidup berdampingan dengan Covid-19.

Oleh : James P. Pardede

Di awal pademi dan diberlakukannya pembatasan, semua jenis usaha terkena dampak termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Secara perlahan, pasca sudah mencapai 70 persen warga masyarakat divaksin, sektor UMKM mulai bangkit dan memastikan diri untuk bisa naik kelas dari yang dulunya hanya berjualan keliling akhirnya bisa menyewa tempat. Kemudian UMKM naik kelas lagi dari berjualan ditempat sudah bisa masuk aplikasi berbasis digital dan menjual produknya secara daring atau online.

Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan menegaskan bahwa bentuk kemitraan UMKM dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) diharapkan dapat mendukung UMKM untuk tumbuh kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

“Kemitraan UMKM dengan usaha besar ini sangat penting agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi global, meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif,” kata Jokowi.

Terkait UMKM naik kelas, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) Nusantara Sumatera Utara Binsar Simatupang sangat bersemangat dalam menyuarakan apa sebenarnya yang menjadi kendala UMKM dalam mewujudkan impiannya bisa naik kelas.

“UKM binaan saya di Medan ada ratusan, untuk Sumatera Utara ada 1.179 orang. Agar UKM dan UMKM binaan kita bisa naik kelas, ada beberapa hal perlu dibenahi. Sama halnya dengan waktu kita sekolah, ada banyak hal yang harus kita jalani agar bisa naik kelas. Mulai dari belajar, rajin masuk sekolah, mengikuti praktik serta kegiatan ekstrakurikuler. UMKM juga sama, kalau mau naik kelas ada beberapa regulasi dan persyaratan yang harus dipenuhi,” jelasnya.

Baca Juga:   Irsan Efendi Nasution Buka Gebyar Olahraga Bola Basket

Pengurusan Izin

Ada regulasi-regulasi dari pemerintah pusat tentang masalah perizinan, kemudahan pembuatan surat izin berusaha dan itu adalah turunan dari UU Cipta Kerja.

“Selama ini, untuk pengurusan perizinan masih mengadopsi sistem konvensional seperti surat keterangan usaha dari Lurah atau Kepala Desa. Pola seperti ini terkesan sangat lama dan membebani pelaku UMKM. Sekarang, untuk pengurusan izin sudah dibuat satu pintu dengan turunan program bernama OSS, dimana perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS),” tandasnya.

Sebagai Ketua UKM IKM Nusantara Sumut, kata Binsar Simatupang kita berupaya bagaimana mempermudah pelaku UMKM, khususnya binaan UKM IKM Sumut dalam mengakses perizinan. Untuk hal ini kita ikut menjembatani dan memberikan pelatihan serta edukasi terkait pengurusan izin usaha.

“Ketika UMKM sudah mendapatkan izin usaha, kita juga mendampingi pelaku UMKM dalam pengurusan izin PIRT (Pengusaha Industri Rumah Tangga) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan. Dengan mendapatkan izin-izin ini, pelaku usaha UMKM sudah naik kelas,” katanya.

Selanjutnya, kata Binsar pelaku UMKM didampingi untuk pengurusan izin BPOM dan izin Halal dari MUI. Agar UMKM siap bersaing, mereka juga diajak mengikuti pembekalan terkait pemasaran.

“Untuk hal ini pelaku usaha kita edukasi agar akrab dengan media sosial, e-commerce, serta sistem pemasaran online. Dalam pelatihan ini kita mengedukasi pelaku usaha untuk mencoba sistem penjualan online lewat Shopee, Toko Pedia dan sistem penjualan online lainnya,” tandasnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut, Nawal Lubis mengapresiasi perhatian dari berbagai pihak untuk kemajuan UMKM di Sumut.

Dengan penguasaan aplikasi digital, kata Binsar UMKM masih didampingi untuk mendapatkan kemudahan dalam pengiriman barang atau produknya ke berbagai daerah dan kota.

Baca Juga:   Bertemu Putra Harmoko, Musa Rajekshah Bahas Peran Pers

“Beberapa waktu lalu, kita sudah menjajaki kerjasama pengiriman barang produk UMKM dengan jasa logistik JNE. Harapan kita, kerjasama ini akan terealisasi dalam mendukung UMKM naik kelas,” paparnya.

Ekonomi Digital

Menyikapi perubahan yang terjadi saat ini, otomatis UMKM dituntut untuk bisa cepat beradaptasi mengikuti perubahan tren penjualan dengan memanfatkan ragam jaringan, salah satunya media sosial untuk berjualan produk-produknya.

Menurut Kepala Cabang JNE Medan Fikri Alhaq Fachryana, dalam berjualan online tidak hanya membutuhkan kemampuan dalam bermedia sosial saja, banyak hal lain yang harus dipenuhi UMKM agar produknya dapat mengundang pembeli.

“JNE sebagai perusahaan logistik terbesar di Indonesia, tentu memiliki komitmen dan kewajiban untuk membangun Ekonomi Digital. Program yang dilakukan JNE Medan untuk UMKM tidak hanya lewat webinar online, seperti Cakap Sama JNE dan mensupport webinar-webinar yang diadakan berbagai komunitas dan instansi pemerintah. Namun juga program offline, layaknya program edukatif pelatihan design grafis yang lulusannya diminta untuk berkontribusi membantu para pelaku UMKM, program pendampingan, dan tarif khusus pengiriman bagi pelaku UMKM yang Go Online,” jelasnya.

UMKM merupakan salah satu kekuatan pendorong pembangunan ekonomi. Perkembangan jumlah UMKM di Sumut cukup baik yaitu sekitar 2,8 juta unit usaha, hal ini dapat memberikan kontribusi yang cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi di Sumut.

Dalam mendukung UMKM bisa lebih berkembang dan akrab dengan teknologi digital, lanjut Fikri JNE Medan menyediakan beberapa konsultan yang terdiri dari 20 karyawan JNE yang tergabung dalam sebuah komunitas bernama Management Consultant. Komunitas ini memberikan dukungan program secara gratis bagi UMKM, terutama UMKM yang mengalami hambatan dalam menjalani usahanya.

“Management Consultan ini diharapkan menjadi media yang tepat dalam membantu UMKM mengatasi masalah dan mencarikan solusinya. Program layanannya dalam bentuk training, coaching, dan consulting dalam menentukan strategi tidak hanya marketing, namun juga sales, system, human capital, IT, legalitas, finance, packaging dan lainnya,” tandasnya.

Baca Juga:   Pengadaan Makan dan Minum, Pemko Medan Gandeng UMKM

Kualitas Produk

Sejak berdiri dua bulan lalu, kata Fikri komunitas ini telah memiliki puluhan UMKM yang secara otomatis menjadi UMKM binaan JNE Medan. Adapun UMKM tersebut adalah Bolu Gulung Ola, Sepatu Zec Boy, Jahe Merah Asyifa, dan beberapa anggota komunitas UMKM di beberapa kabupeten seperti di Kabupaten Dairi dan Samosir.

“Berdasarkan survey kita di beberapa daerah, ada banyak UMKM yang membutuhkan pendampingan, karena itu Management Consultant sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi peningkatan kompetensi SDM UMKM dan menjadikan kegiatan usahanya tumbuh dan berkembang,” tegasnya.

Lebih lanjut Fikri Alhaq Fachryana menyampaikan, jika UMKM ingin bertahan di kondisi sulit, mereka harus siap merambah ke platform digital.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut, Nawal Lubis mengapresiasi perhatian dari berbagai pihak untuk kemajuan UMKM di Sumut.

“Kita saling membantu dan bekerja sama dalam memajukan UMKM, karena ini adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan perhatian yang penuh, UMKM di Sumut dapat kembali naik daun dan terbantu memasarkan segala produknya, serta mampu bersaing dengan produk UMKM lainnya yang ada di Indonesia,” kata Nawal Lubis.

Nawal Lubis mengajak para pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) untuk mengenal dan memanfaatkan marketplace, dalam memasarkan hasil UKM secara online. Serta meningkatkan kualitas serta desain produk yang lebih menarik sesuai selera pasar.

Seperti harapan Presiden dan harapan kita semua, agar UMKM dapat terus belajar, meningkatkan manajemen dan kualitas produknya sesuai dengan keinginan pasar untuk naik kelas.

“Terus meningkatkan kualitas produk, memperbaiki manajemen, memperbarui desain produk sesuai keinginan pasar, dan bisa memanfaatkan kerja sama kolaborasi dengan usaha-usaha besar ini agar bisa menaikkan kelasnya,” kata Presiden RI Joko Widodo.