mediasumutku.com | MEDAN – Temuan bangkai babi di Sungai Bederah kawasan Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, diduga terindikasi penyakit virus African Swine Fever (ASF) dan Hog Cholera (HC).
Indikasi tersebut berdasarkan surat Balai Veteriner Medan yang beredar di kalangan jurnalis tertanggal 6 November 2019. Surat itu merupakan tindak lanjut hasil investigasi wabah penyakit babi, yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Ikhsar Rasyid Marbun.
Pada surat bernomor yang ditandatangani Kepala Balai Veteriner Medan drh Agustia MP disebutkan, menindaklanjuti laporan kasus kematian ternak babi di Kota Medan, Balai Veteriner Medan telah melakukan investigasi lapangan dan pengujian laboratorium terhadap sampel yang diambil dari kasus lapangan. Terdapat 4 poin yang disampaikan dalam surat tersebut.
Surat itu juga ditembuskan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Jakarta, Direktur Kesehatan Hewan di Jakarta, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Balai Veteriner Medan drh Agustia yang dikonfirmasi belum mau menjelaskan terkait surat itu. Alasannya, dia sedang mengikuti kegiatan di Siantar. “Nanti siang ketemu langsung aja biar enggak salah informasinya. Karena, kalau lewat telepon khawatir sepotong-sepotong. Jadi, nanti sekitar pukul 14.00 WIB saya sudah di Medan,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (7/11/2019).
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan Ikhsar Rasyid Marbun membenarkan pihaknya telah menerima surat tersebut. Namun demikian, pihaknya hanya sebatas mengimbau untuk mengubur bangkai babi itu.
“Suratnya kita terima kemarin. Tapi, kita hanya bisa mengimbau kepada agar bangkai babi tersebut dikuburkan bukan dibuang ke sungai. Untuk tindak lanjut lebih jauh, bukan kewenangan kita,” ungkapnya.