Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Bangkit Dari Pandemi Covid 19, ALE Dukung Percepatan Transformasi Teknologi 

×

Bangkit Dari Pandemi Covid 19, ALE Dukung Percepatan Transformasi Teknologi 

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com| MEDAN- Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih 7 bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Salah satu hal yang paling jelas terlihat adalah masifnya pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan, terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia.
“Beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah antara lain penyediaan jaringan backbone fiber optik ke seluruh ibukota kabupaten/kota melalui proyek Palapa Ring, pengembangan pusat data nasional, pengembangan jaringan intra-pemerintah, inisiasi penuntasan infrastruktur digital hingga ke pedesaan (program Last Mile), dan lain-lain. Program Last Mile diharapkan selesai pada tahun 2022 dengan menghadirkan sinyal 4G di 12.500 desa yang belum tersentuh layanan sinyal 4G,”katanya, Kamis (12/11/2020).
Ia mengatakan, percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lain-lain. Di bidang kesehatan misalnya melalui tele-medicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai.
“Di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. Manfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Suharso.
Selain infrastruktur, faktor lain yang juga penting adalah tersedianya SDM digital yang mumpuni.  Menurut Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, pemerintah perlu memfasilitasi kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi.
“Saat ini, Indonesia masih memerlukan sekitar 9 juta talenta digital demi memenuhi kebutuhan terkait transformasi digital. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas lembaga sertifikasi nasional TIK sebagai sarana percepatan SDM talenta digital di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menekankan, pentingnya pembentukan National Government Chief Information Officer (NGCIO) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan CIO institusi (lembaga/kementerian).
VP Channel and Territory, Alcatel-Lucent Enterprise (ALE), Damien Delard, mengatakan, investasi aplikasi terkait e-government di seluruh dunia mengalami peningkatan sebesar 20%.
“Pengembangan smart cities juga mengalami peningkatan terutama terkait efisiensi transportasi atau lalu lintas, energi, termasuk data-sharing misalnya untuk layanan kesehatan, pantauan lalu lintas, dan lain-lain,” ujar Damien.
Investasi di bidang smart cities juga terus meningkat. Laporan IDC menyebutkan bahwa investasi inisiatif smart cities tahun ini mencapai $124 miliar, atau naik 18,9% dibanding tahun sebelumnya.
“Kami sebagai penyedia layanan teknologi memiliki berbagai solusi yang bisa membantu menjawab berbagai tantangan terkait transformasi digital di Indonesia,” pungkasnya. (MS11)
Baca Juga:   Pameran Virtual, Momentum Bangkitkan Geliat Promosi Ekspor Produk Indonesia