mediasumutku.com| MEDAN- Pandemi covid-19 yang masih berlangsung disadari berdampak besar pada sektor ekonomi. Masyarakat berada dalam kondisi waspada dan sangat berhati -hati dengan membatasi aktivitas dan konsumsi khususnya yang dilakukan langsung, tentunya hal ini berimbas pada transaksi jual beli di pasar, terutama kepada pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, BI melakukan berbagai upaya untuk membantu memulihkan perekonomian UMKM di Sumut. Diantaranya, menyelenggaraan berbagai event promosi seperti KKSU dan capacity building.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara bersama stakeholder terkait juga terus mendorong transformasi UMKM di bidang digitalisasi baik dari sisi produksi, pemasaran, pembiayaan, maupun pembayaran,”katanya kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
Selain itu lanjutnya, upaya yang dilakukan sejalan dengan tema besar Bank Indonesia dalam mendorong agar UMKM “naik kelas” dan turut berkontribusi terhadap pencapaian tujuan Bank Indonesia dalam menciptakan kestabilan harga maupun nilai tukar serta penurunan defisit transaksi berjalan.
“Selain itu, pengembangan UMKM juga diarahkan pada integrasi platform digital dengan makin dominannya interaksi merchant-platform-consumer,” katanya.
Saat ini lanjutnya, dari 46 UMKM binaan Kantor PerwakilanBank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, sejumlah 34 UMKM telah terhubung dengan conversational commerce dan marketplace lokal maupun nasional dan sejumlah 41 UMKM telah menerapkan pembayaran digital melalui QR Indonesia Standard (QRIS).
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara bersinergi dengan stakeholder terkait secara terus menerus melaksanakan kegiatan pendampingan UMKM melalui program on boarding UMKM, fasilitasi perluasan akses pasar melalui pameran dan business matching,”imbuhnya.
Selain itu tambahnya, mendorong sinergi antar UMKM, Wirausaha Unggulan Bank Indonesia, coaching clinic, dan program-program lainnya.
Menurutnya, elemen pelaku usaha tentunya terkena imbas termasuk para pelaku UMKM. Namun demikian, disisi lain dampak pandemi Covid-19 ini juga dapat menjadi kesempatan dan peluang bagi para pelaku UMKM untuk menciptakan peluang usaha baru menyesuaikan dengan perilaku belanja masyarakat yang semakin mengarah pada layanan daring untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi transaksi secara langsung / tatap muka.
“Dalam upaya mengakselerasi kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19, BI dan adaptasi UMKM menjalani kehidupan normal yang baru, serta mendorong UMKM dalam memanfaatkan peluang untuk bertransformasi dan berinovasi di era digital,”imbuhnya. (MS11)