Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

BEI Sesuaikan Kebijakan Tampilan Informasi untuk Investor

×

BEI Sesuaikan Kebijakan Tampilan Informasi untuk Investor

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Tema tentang penghapusan kode broker saham dan tipe investor tengah jadi pembicaraan hangat di lingkungan pasar modal saat ini.

Mengacu pada pengalaman selama ini, setiap terjadi matching transaksi, secara otomatis informasi seputar timestamp order matched, kode saham, harga yang disepakati, volume saham, serta kode broker dan tipe investor akan disajikan melalui running trade dan datafeed secara realtime.

Kepala Bursa Efek Indonesia Wilayah Sumut, Pintor Nasution mengatakan, kebijakan mengenai tampilan informasi ini akan disesuaikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kelak, informasi realtime yang ditiadakan hanya menyangkut kode broker dan tipe investor.

“Dengan demikian, running trade dan datafeed realtime tidak lagi menampilkan kode broker dan tipe investor, entah investor lokal maupun asing,” katanya, Jumat (5/3/2021)

Baca Juga:   BEI 2021 Dibuka, Menko Perekonomian Optimisme Perekonomian akan Makin Baik

Perlu diketahui, informasi tentang kode broker dan tipe investor tidak dihilangkan seluruhnya. Data tersebut akan tetap disajikan untuk informasi yang bersifat non-realtime.

“Misalnya pada data akhir hari perdagangan, data broker summary yang disajikan di website bursa, data statistic, maupun data daily trading yang selama ini disajikan dalam Website BEI,”katanya.

Ada sejumlah alasan menjadi latar belakang sekaligus tujuan dari kebijakan ini. Alasan utama tentu saja mengacu pada best practice yang diterapkan di pasar modal mancanegara.

“Bursa-bursa mancanegara yang sebelumnya menampillan informasi kode broker secara realtime, saat ini umumnya mengubah kebijakan tersebut. Pada sisi lain, terjadinya herding behavior atau praktik ikut-ikutan antar investor bisa diminimalkan,” katanya.

Baca Juga:   Ada 2,44 Juta Petani Miskin Bakal Terima BLT Rp600.000

Penghapusan kode broker dan tipe investor juga bertujuan meningkatkan kewajaran dalam proses pembentukan harga saham dengan meredam proses herding. Dengan demikian, upaya penggiringan harga di pasar bisa diredam.

“Kebijakan ini juga bertujuan menciptakan encouragement bagi investor untuk melakukan analisa atau riset terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Hasil analisa ini menjadi dasar untuk mengambil keputusan, bukan sekedar ikut-ikutan,”katanya.

Diharapkan, kebijakan penutupan kode broker dan tipe investor menjadi solusi dalam mendukung pengurangan latency dalam hal penggunaan data.

“Lebih dari itu, kebijakan ini membuat struktur message menjadi lebih sederhana dan ringan sehingga akan mengurang bandwidth pada running trade sekaligus mengurangi latency,” ujarnya.(MS11)