mediasumutku.com| MEDAN- Global Wakaf Corporation-ACT meluncurkan Aceh Waqf Corporation di Ballroom Hermes Hotel Banda Aceh.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Presiden Global Islamic Philanthropy Ahyudin, Presiden Global Wakaf Corporation Gunawan, Kepala Regional ACT Sumatera Bagian Utara Husaini Ismail, Ketua Badan Baitul Mal Aceh Profesor Nazaruddin A. Wahid, Wakif Kebun Kurma sekaligus Pendiri Islamic City Barbate Mahdi Muhammad, serta Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan.
Ahyudin mengatakan, Aceh Waqf Corporation lahir karena wakaf merupakan hal yang sangat penting bagi keumatan. Wakaf juga titik pengubah peradaban.
“Karena kemiskinan merupakan permasalahan yang jauh lebih kompleks dan luar biasa. Dan apa modal paling luar biasa untuk mengentaskan kemiskinan ini? Itu adalah wakaf,” ungkap Ahyudin, Selasa (22/6/2021).
Dengan hadirnya Aceh Waqf Corporation juga terbentuk Kawasan Wakaf Terpadu (KWT) Aceh. Di situ ada zona pendidikan, ada zona kesehatan, zona sosial, ada masjid yang besar, sehingga manfaatnya terasa dan itu berada di satu kawasan.
Terbentuknya KWT, akan menghubungkan kelebihan-kelebihan wakaf, dan setelah itu mendistribusikan kepada yang membutuhkan. Dengan bermodalkan wakaf produktif, permasalahan kemiskinan akan menemukan solusinya, hadirnya produk wakaf ini pun menjadi medium edukasi bagi masyarakat akan hebatnya wakaf. Saat ini, salah satu wakaf produktif yang sudah ada ialah Lumbung Ternak Wakaf di Barbate, Desa Ie Suum, Aceh Besar, dan di daerah Aceh Jaya.
Gunawan, Presiden Global Wakaf Corporation.Global Wakaf Corporation mengatakan, pihaknya sendiri membawahi perusahaan dan memiliki visi menjadi lembaga filantropi Islam internasional berbasis sistem pengelolaan wakaf yang profesional sehingga dapat mewujudkan peradaban yang lebih baik.
“Saat ini, mulai dari Aceh, kami gaungkan Aceh Waqf Corporation yang berfokus pada isu pangan. Sehingga masyarakat dari sisi kebutuhan pangan, dapat terpenuhi dari pengelolaan wakaf. Saat ini kami ada pewakif dari sektor pangan, Pak Hariyadi, yang sudah mewakafkan lahan beliau untuk Wakaf Sawah Produktif, dan juga laboratorium penelitiannya. Beliau juga mewakafkan bibit padi terbaik yang inilah nantinya kita maksimalkan di Aceh,”ujarnya.
Saat ini, melalui Global Wakaf-ACT, di Aceh telah ada aset wakaf, selain LTW, juga kebun kurma di Kawasan Barbate, Ie Suum, Aceh Besar. Ada juga lahan serai wangi di Aceh Jaya. Serta rumah wakaf yang kini difungsikan sebagai rumah tahfidz di daerah Jeulingke, Banda Aceh. Seluruh aset wakaf ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian umat berbasis wakaf.
Dalam acara ini juga dilakukan seremoni penandatanganan peluncuran Aceh Waqf Corporation oleh Presiden GIP Ahyudin, Presiden Global Wakaf Corporation Gunawan, Kepala Regional ACT Sumbagut Husaini Ismail, Ketua Badan Baitul Mal Aceh Profesor Nazaruddin A. Wahid, Wakif Kebun Kurma dan Pendiri Islamic City Barbate Syukri Syafii dan Mahdi Muhammad, Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan.
Dalam acara ini juga turut hadir pewakif yang berada di Aceh, Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Aceh, dan mitra ACT Aceh lainnya yang juga mendukung peluncuran Aceh Waqf Corporation.(MS11)