BENGKULU-Bincang Tipis-Tipis dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemprov. Bengkulu, Ricky Gunarwan terkait antisipasi Pemprov Bengkulu dalam mengantisipasi perkiraan akan terjadinya kemarau panjang, di channel Youtube Tale Trias Info dengan host Erman Tale Daulay mengupas tuntas tentang terobosan yang dilakukan Pemprov Bengkulu dalam meningkatkan hasil produksi pertaniannya.
Dalam perbincangan tersebut, Ricky Gunarwan mencurahkan segala perhatiannya untuk memacu jumlah dan mutu produksi pangan di daerahnya. Terbukti, produksi padi di Bengkulu pada tahun 2022 sebesar 290.156 ton GKG, meningkat 7 persen dari produktivitas tahun 2021.
“Dan ini masih berpeluang besar menambah produksi karena beberapa lahan sawah sudah diintensifkan, yang sekali tanam atau IP 100 sudah bisa IP 200 dan seterusnya. Malah ada beberapa lahan sudah bisa IP 400 dengan dukungan mekanisasi pertanian,” papar Ricky Gunarwan.
Untuk memacu produksi ini, lanjutnya mutlak dibutuhkan alat mesin pertanian (Alsintan), untuk menghemat waktu pengerjaan. Alsintan bikin efisien budidaya, misal panen manual bisa berhari dalam satu hektar, dengan combine harvester bisa jadi hitungan jam. Kemudian bisa menekan kehilangan hasil dari 10 persen, jadi 1 persen.
Kata Ricky, Alsintan juga menstimulan pemuda milenial untuk terjun ke sektor pertanian.
Menghadapi musim kemarau sebagaimana dirilis BMKG, Ricky telah mengantisipasi dengan pompanisasi, menabung air di embung dan mengefektifkan tata kelola air, sehingga tetap bisa berbudidaya di musim kemarau.
https://youtu.be/UZtraPs-k-Q
Ricky aktif bersinergi dengan daerah-daerah di Bengkulu agar menyatukan langkah dalam menjaga areal pertanian untuk tidak dikonversi menjadi properti dengan menerbitkan Perdanya.
Provinsi Bengkulu dalam mengantisipasi kemarau panjang nanti, lanjut Ricky pemerintah telah menyiapkan saluran irigasi dan pompanisasi untuk keberlangsungan air dan mengajak masyarkat untuk memanfaatkan air dengan seefisien mungkin.
Masyarkat juga kita sarankan untuk memanfaatkan pompa mobile yang bisa dibawa kemana-mana. terkait dengan pupuk, karena tingkat produksi kita masih terus dipacu, kendala terbatasnya stok pupuk bagi petani sudah disampaikan ke pemerintah.
Untuk kesejahteraan petani, lanjutnya selain melakukan pertanaman padi sampai 2 kali dalam setahun, kita juga mengajak petani untuk menanam tanaman hortikultura (tanaman palawija) lainnya pada saat pertanaman sela.
“Edukasi tentang pemanfaatan alsintan, di setiap desa ditempatkan satu penyuluh pertanian yang siap mendampingi petani dan mengedukasi mereka dalam memanfaatkan alat mesin pertanian. Harapan kita ke depan, petani kita bisa lebih sejahtera dengan hasil usaha taninya,” tandasnya.