mediasumutku.com| MEDAN-Kenaikan penetrasi digital dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia menunjukkan sinyal positif dan peluang, khususnya bagi pelaku industri keuangan.
Hal tersebut yang menjadi basis Bukalapak memiliki optimisme terhadap iklim investasi tahun ini.
“Pelaku industri Fintech, terutama di bidang investasi diharapkan dapat memanfaatkan situasi ini. Kami melihat ini sebagai sebuah peluang untuk terus berkembang dan berinovasi dalam memberikan solusi finansial secara online, khususnya dalam memberikan akses kepada the underserved segment melalui layanan keuangan yang kami tawarkan,” ujar Teddy Oetomo, CEO PT Buka Investasi Bersama, Selasa (23/3/2021).
Angganata Sebastian, Director of Business Development PT Buka Investasi Bersama menyebutkan, pertumbuhan dari perusahaan Fintech, terutama di bidang investasi, dimana 99 persen merupakan investor individu atau investor ritel, mencerminkan peluang besar yang dapat diraih oleh Fintech untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.
“Selain reksa dana dan emas, pasar saham dan aset kripto diperkirakan akan semakin menarik di tahun ini. Jumlah investor saham sudah bertambah 20 persen pasar crypto juga sudah mencapai 0,8 persen populasi di Indonesia atau mencapai 2 juta orang dan diproyeksikan pada 2025 mencapai mencapai 28 juta orang atau 10 persen dari populasi Indonesia,” ujarnya.
Belum lagi dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap pertumbuhan Fintech di sini. Begitulah besarnya peluang untuk Fintech di Indonesia untuk memfasilitasi para investor.
“Jangan takut untuk berinvestasi dan jangan ragu untuk mulai sedini
mungkin. Terutama di tengah berkembangnya fitur layanan investasi yang semakin memudahkan kita untuk memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan kita”, ucap Dhinda Arisyiya, COO PT Buka Investasi Bersama.(MS11)