mediasumutku.com I Medan : Pemimpin Umum M. Amelia Prasetio mediasumutku.com dan sejumlah tokoh menyerahkan hadiah cindera hati kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernuran di Medan Selasa (10/3/2020) lalu.
Pemberian cendera hati dilakukan Amelia kepada Edy Rahmayadi sehubungan masih terkait ulang tahun ke 59 Edy Rahmayadi yang jatuh pada tanggal 10 Maret 2020 kemarin.
Hadiah cendera hati tersebut berupa benda seni lukisan ‘pignet’ berukuran sekitar satu meter persegi. Lukisan tersebut melukiskan figur Edy Rahmayadi saat berpakaian dinas dengan baret hijau lengkap dengan hiasan bintang tiga di depannya.
Bersama Amelia ada sejumlah sahabat-sahabat Edy Rahmayadi lainnya yang tergabung dalam “tim khusus”, antara lain mantan anggota DPRD Sumut yakni Aripay Tambunan, Hanafiah Harahap, Muchrid “Coki” Nasution, dan Nezar Joefly. Selain mereka ada juga mantan anggota DPD Parlindungan Purba dan dokter bedah mantan Ketua Umum PSMS Medan Dr. Muhammad Fauzi Nasution, Sp.B (K).
Menurut Amelia, pemberian “kado” cendera hati kepada Edy Rahmayadi menjadi simbol keakraban, penyemangat, dan cinta kasih dari para sahabat yang memperhatikan Edy Rahmayadi dalam menjalankan tugas-tugas negara dan tugas melayani masyarakat Sumatera Utara sebagai Gubernur Sumatera Utara.
“Hadiah ini kami berikan seraya mengharapkan agar Pak Edy semakin semangat dan kuat dalam mengemban amanah yang berat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Semoga bersama Pak Ijeck (Musa Rajekshah) Pak Edy dalam membangun Sumatera Utara dan mensejahterakan masyarakat Sumatera Utara,” ujar Amelia yang akrab disapa Ayin ini.
Usai menerima hadiah dari Amelia dan kawan-kawan itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku surprise dan terharu. Ia mengaku tidak pernah merencanakan akan merayakan peringatan hari ulang tahunnya yang ke 59 ini.
“Apalagi ada pula kejutan-kejutan yang diberikan Ibu Amelia dan kawan-kawannya kepada saya. Ini sungguh apresiasi luar biasa buat saya,” tutur mantan Panglima Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) ini.
Edy mengharapkan ada keberkahan dari Tuhan seiring bertambahnya usia dirinya. Dia menyadari tugas-tugas mengemban amanat rakyat saat ini sungguh tidak ringan. Edy selalu mengharapkan doa dan dukungan dari orang-orang terdekat maupun dari masyarakar Sumatera Utara.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi lahir di Sabang (Aceh) 59 tahun silam. Tepatnya tanggal 10 Maret 1961. Meskipun lahir di Aceh, darah Sumatera Utara Edy sangat kental ketimbang darah Aceh. Ia menamatkan sekolah SMA di SMA Negeri 1 Medan pada tahun 1979.
Usai tamat SMAN 1 Medan, Edy sempat kuliah di Uneversitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan, sambil mencoba mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara. Edy mendaftar di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 1985.
Sejumlah jabatan diemban dengan penuh tanggung jawab. Termasuk ketika menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Pangdam I Bukit Barisan, dan terakhir Pangkostrad. Namun semua jabatannya itu harus ia lepas demi berkonsentrasi menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara.
Hampir dua tahun menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, tantangan Edy pun cukup banyak. Sebagai mantan tentara, Edy tentu sedikit pun tidak pernah takut dengan tantangan dan rintangan yang menghambat kepemimpinannya. Niatnya hanya satu: Sumatera Utara maju dan bermartabat.
Untuk maju dan bermartabat, Edy punya keinginan agar masyarakat Sumut harus relijius tanpa mengabaikan nilai-nilai keberagaman dan kemajemukan. Masjid Agung Medan dan Masjid Rumah Dinas Gubernur adalah salah bukti komitmennya dalam mewujudkan nilai-nilai relijius itu. (Puji Santoso)