Asahan – Ibu rumah tangga (IRT) di Asahan mengeluhkan mahalnya harga sayuran yang sedang naik daun dengan kenaikan harganya mencapai lebih dari 100 persen sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini diduga akibat cuaca ekstrem yang terjadi hampir di setiap wilayah.
“Bayam saja biasa Rp 2.500 atau paling mahal Rp 3 ribu sekarang sudah 6 ribu. Kalau bagi ibu – ibu rumah tangga naik seribu dua ribu terasa juga kan,” kata Sumiati, warga di Asahan, Selasa (6/11/2022).
Kondisi tersebut sesuai dengan amatan wartawan, di Pasar Inpres Kisaran. Sayuran seperti bayam biasa normal dijual Rp 3 ribu kini dijual antara Rp 6-7 ribu per ikatnya. Sawi biasanya dijual Rp 5 ribu per ikat kini menjadi Rp 10 ribu. Begitu pula sayuran lainnya seperti daun ubi, kangkung hingga kacang panjang mengalami kenaikan antara Rp 3-5 ribu rupiah per ikatnya.
“Sejak musim-musim hujan ini sayuran memang naik. Semalam itu kalau bayam saja bisa Rp 7 ribu. Kalau sekarang ini harganya Rp 5 -6 ribu,” kata Junaidi Simanjuntak, pedagang sayur di Passar Inpres Kisaran.
Ia pun mengatakan karena mahalnya harga pengambilan sayur dari agen membuat ia mengurangi stok penjualan karena berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
“Pengaruh juga yang beli berkurang,” kata dia.
Sementara itu, untuk komoditi lainnya seperti cabai merah yang beberapa waktu lalu harganya selangit malah normal dan tidak mengalami kenaikan yakni berkisar antara Rp 25-30 ribu per kilogramnya. Begitu juga bawang merah lokal berkisar antara Rp 30-35 ribu per kilogram. (MS10)