Mediasumutku.com | Amerika : Mahasiswa dan pelajar asing di Amerika Serikat terancam dideportasi di masa pandemi COVID-19. Otoritas AS mengancam akan mencabut izin tinggal siswa asing apabila universitasnya hanya menggelar kuliah online.
Hal ini membuat mahasiswa Indonesia yang ada di AS merasa khawatir.
AS telah lama menjadi salah satu tujuan mahasiswa asing termasuk dari Indonesia untuk menimba ilmu.
KBRI Washington DC mencatat, setidaknya ada 8.356 pelajar dan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di AS pada tahun ajaran 2018/2019.
Namun ternyata, minat mahasiswa Indonesia untuk belajar ke AS turun dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2016, misalnya, jumlah mahasiswa Indonesia di AS berjumlah 8.727. Namun pada tahun 2019, jumlahnya turun menjadi 8.356.
Penurunan minat disebabkan beberapa hal, salah satunya karena biaya kuliah yang terus meningkat.
Berdasarkan data National Center of Education Statistics, biaya kuliah di AS untuk mahasiswa internasional naik dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2019, biaya rata-rata untuk kuliah S1 di AS selama empat tahun ada di angka USD 26.290 atau sekitar Rp 379 juta .
Sementara pada 2018, biaya rata-ratanya masih ada di angka USD 25.670 atau sekitar Rp 370 juta.
Minat kuliah di AS yang terus turun itu sebetulnya bukan hanya melanda Indonesia. Sejumlah negara di Asia maupun Eropa juga mengalami hal yang serupa.
Mulai dari Malaysia, Korea Selatan, Arab Saudi, Inggris, hingga Prancis.
(MS10/Okz)