mediasumutku.com | TANJUNGBALAI- Seorang aktifis pemuda di Kota Tanjugbalai melakukan aksi unjukrasa menolak pengesahan Undang Undang Cipta Kerja seorang diri. Pemuda itu bernama Andrian Sulin, dengan berbekal megaphone dan selembar kertas karton ia tampak berorasi dengan penuh percaya diri di depan gedung DPRD Kota Tanjungbalai, Jumat (10/10/2020) kemarin.
Aksi Andrian dibagikan oleh akun facebook Saufi Simangunsong di laman berandanya. Jika daerah-daerah lain demonstrasi penolakan Ombnibuslaw dilakukan oleh ribuan buruh dan mahasiswa, maka di Tanjungbalai, ia lakukan seorang diri.
Pada aksinya, Andrian mengecam sikap anggota DPR yang mensyahkan RUU tersebut karena dinilai sebagai pentuk penindasan terhadap kaum buruh di Indonesia, khususnya di Kota Tanjungbalai.
“Walaupun aksi saya ini tunggal, ini adalah bentuk perlawanan aktivis mahasiswa dan kaum buruh menolak disahkannya RUU Omnibus Lau Cipta Kerja menjadi Undang-Undang,” katanya kepada wartawan.
Andrian Sulin yang juga mahasiswa pascasarjana (S2) di UMA Medan melanjutkan, aksi tunggalnya itu upaya mendesak DPRD Kota Tanjungbalai agar mengeluarkan rekomendasi menolak RUU Ciptaker. Selain itu, dia juga mendesak DPRD Kota Tanjungbalai meregulasi kembali Peraturan Daerah (Perda) tentang Tenaga Kerja agar melindungi hak-hak buruh agar bisa hidup layak dan sejahtera.
Dalam orasinya, Andre juga mengutuk keras sikap arogansi oknum-oknum polisi yang melakukan tindak kekerasan terhadap para mahasiswa yang melakukan unjukrasa di sejumlah daerah di Indonesia. Meski beraksi seorang diri, demonstrasinya itu mendapat pengawalan aparat kepolisian. (MS10)