SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh kemudahan investasi di wilayahnya. Antara lain, memberantas pungli dan peraturan yang mempersulit penanaman modal.
Hal itu disampaikan Ganjar, seusai membuka ajang temu investasi tahunan, Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021, di Hotel Tentrem, Rabu (10/11/2021).
Ia menyebut, pada kondisi pandemi seperti ini cukup sulit mengundang pemodal. Karenanya, pemerintah sebagai regulator harus melakukan terobosan, agar minat investasi di Jateng semakin besar.
“Pernik-pernik yang jadi soal adalah terkait izin sulit, pungli (pungutan liar) dan beberapa regulasi yang telah dicabut,.kok masih jalan di beberapa tempat. Ini tugas saya untuk bersihkan itu,” kata Ganjar tegas.
Ia menyebut, stabilitas sosial politik dan keamanan jadi salah satu pertimbangan para investor.
Untuk itu, pemerintah melakukan pendampingan dan memberikan kemudahan pada para investor.
“Contohnya HO (Hinder Ordonantie) atau seperti izin lingkungan di sekitar kiri kanan, kan sudah tidak ada. Ini butuh sosialisasi pada publik supaya tahu, bahwa regulasi sudah berubah. Sehingga investasi yang mau masuk lebih gampang,” ujarnya.
Direktur Pengembangan Promosi, Kedeputian Bidang Promosi Penanaman Modal Ricky Kusmayadi mengatakan, perizinan HO sekarang sudah tidak dibutuhkan lagi.
“HO untuk perizinan cerita lama, tidak ada lagi. Sejak tahun 2017 sudah dihilangkan. Perusahaan tidak memerlukan lagi,” katanya.
Ia menyebutkan, Jateng menjadi incaran dari para investor, karena lingkungan kerja dan pekerja yang mendukung. Di antaranya, tenaga kerja yang santun dan UMR yang kompetitif.
“Pekerjanya santun, patuh, dan pekerja keras. UMR-nya pun kompetitif. Selain itu banyak sekolah vokasi di Jawa Tengah, itu kelebihan Jateng yang menjadi daya tarik,” ujarnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, ajang ini diikuti 265 calon pemodal dari Amerika Serikat, China, Singapura, Taiwan, Australia, Jepang, Korea Selatan, Jerman, India dan Spanyol, serta dalam negeri.
Pada hari pertama ajang ini, CJIBF berhasil menarik 26 kepeminatan investasi.
“Pada one on one meeting tadi pagi telah menghasilkan 26 kepeminatan dengan rencana investasi sebesar Rp3,97 triliun dan 1,6 miliar dolar AS,” ujar Ratna.
Ajang CJIBF 2021 diselenggarakan dari 10-11 November 2021 di Ball Room Hotel Tentrem, pertemuan itu dilakukan secara hybrid.