MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) meninjau perayaan Waisak di Vihara Sinar Buddha (BLIA) Medan. Melalui perayaan Waisak 2567 Buddish Era (BE) kerukunan umat beragama di Sumut, diharapkan semakin meningkat.
“Perayaan hari besar agama akan meningkatkan toleransi beragama kita, kalau disikapi dengan benar, misalnya saat ini Waisak, kita hadir di sini walau bukan beragama Buddha, ini yang memupuk toleransi kita, apalagi masyarakat Sumut itu benar-benar heterogen,” kata Edy Rahmayadi di Vihara BLIA, Jalan Padang Golf, Medan, Minggu (4/6).
Pada perayaan kali ini, BLIA juga mengadakan festival Waisak dengan menyediakan berbagai kuliner, jajanan dan souvenir unik. Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut mencoba berbagai kuliner dan jajanan yang disediakan.
“Menarik acaranya dengan festival kuliner, souvenir dan jajanan, semua kita bisa menikmatinya, sama-sama meramaikannya,” kata Edy Rahmayadi.
Sementara itu, President BLIA Anthony Ho mengatakan selain ibadah, mereka juga melakukan donor darah dan festival Waisak. Dia berharap kerukunan umat beragama di Sumut semakin baik ke depannya.
“Ada berbagai kegiatan kita lakukan selain beribadah, ada festival kuliner, jananan, souvenir, kita ingin semua masyarakat ikut menyemarakkan Waisak sebagai simbol kerukunan antaragama di Sumut,” kata Anthony Ho.
Ikut mendampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Baharuddin Siagian, Kadis Kominfo Ilyas S Sitorus dan Kadis Kesehatan Alwi Mujahit. Hadir juga tokoh-tokoh Buddha, tokoh masyarakat dan tokoh agama.