mediasumutku.com | JAKARTA – Pimpinan Dewan Syuro Majelis Rasulullah SAW, Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa menyebut momentum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW harus dimanfaatkan untuk semakin merekatkan rasa persatuan dan kesatuan umat beragama.
Ia meminta tak ada lagi yang membangun stigma-stigma kalau Islam itu intoleran, apalagi sampai disebut radikal.
Hal itu dikatakan Habib Nabiel usai menghadiri acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan Majelis Rasulullah SAW dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
“Kalau ditanyakan visi-misinya apa, semuanya semata-mata ingin mempersatukan umat. Jadi kami tidak memecah belah, mengadu domba, radikal atau hal-hal seperti itu,” ujarnya di lokasi.
Ia menuturkan, dengan adanya kegiatan ini pihaknya ingin memberi contoh kepada yang lain bahwa Islam itu merupakan agama yang santun, antikekerasan dan menjunjung tinggi rasa toleransi antarumat beragama.
“Kami ingin mencontohkan suasana yang santun, yang lembut, yang halus, yang penuh kasih sayang di antara kaum muslimin. Kita juga saling menghormati diantara warga yang berbeda agama,” kata dia.
Kegiatan itu rencananya akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy. Namun, hingga acara berakhir, keduanya tak kunjung muncul.
Habib Nabiel mengaku tak mempermasalahkan absennya kedua tokoh Ibu Kota tersebut. Kata dia, mereka sudah izin kalau ada acara di tempat lain yang tidak bisa ditinggalkan.
“Jadi, Pak Anies Baswedan dan Kapolda hari ini berhalangan. Jadi, kami biasanya mengundang mereka. Tapi kebetulan Pak Gubernur ada acara yang tak bisa ditinggal. Namun beliau setiap kali acara selalu hadir. Bukan hanya beliau, tapi juga Pak Kapolda,” tandasnya.