medisumutku.com | JAKARTA – Meski sempat turun, harga emas spot kembali meroket. Hingga Jumat (3/1) pukul 9.15 WIB harga emas spot tercatat sebesar US$ 1.534,34 per ons troi lebih tinggi 0,34% dibandingkan penutupan kemarin. Sementara, emas berjangka naik tipis 0,3% diposisi US$ 1,528,10 per ons troi.
Harga emas ini didorong oleh keraguan seputar kekuatan reli di saham Wall Street. “Investor kembali dari liburan dan memposisikan ulang portofolio mereka,” kata Jeffrey Christian, managing partner CPM Group di kutip dari Reuters
Fakta bahwa pasar saham berada pada rekor tertinggi terus memperkuat emas dan perak. Ada kegelisahan tentang mengapa pasar saham setinggi mereka, mengingat lingkungan ekonomi dan politik.
Saham-saham AS memulai tahun baru di level rekor karena stimulus baru dari Beijing untuk menopang perlambatan ekonominya mengangkat minat risiko. Harga emas lebih lanjut didorong oleh ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan AS-China.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa “fase-satu” dari kesepakatan akan ditandatangani pada 15 Januari 2020, meskipun masih ada banyak kebingungan tentang rinciannya.
Kesepakatan perdagangan yang sangat ditunggu-tunggu antara dua ekonomi terbesar di dunia itu diharapkan telah selesai pada akhir 2019. Namun, dengan hanya potongan awal dari kesepakatan yang diletakkan di atas meja untuk pembicaraan, para investor tetap khawatir.
Emas mendapat manfaat dari dolar yang lebih lemah, di mana harga logam mulia. “Secara teknis, bull emas memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan karena tren kenaikan harga yang terjadi pada grafik harian,” analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.