mediasumutku.com| MEDAN- Stok kedelai sampai saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan tetap berupaya menjamin stok kedelai penyediaan Idulfitri 2021 mencukupi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional.
“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai sampai dengan saat ini,” jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Rabu (5/5/2021).
Oke menerangkan, pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe pada kisaran harga Rp9.700/kg-Rp9.900/kilogram dan di tingkat gudang importir Rp9.400/kilogram-Rp9.600/kilogram.
Sementara itu, harga tahu tetap masih bisa dijaga stabil oleh para pengrajin di kisaran Rp650/potong dan tempe Rp16.000/kilogram.
Secara umum, harga kedelai di tingkat pengrajin pada kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah Rp10.000/kilogram saat ini. Jika terdapat harga kedelai di atas Rp10.000/kilogram di beberapa daerah, harga tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik distributor.
Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan harga. Hal itu guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.
Oke juga meminta, para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada pengrajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Produksi tahu dan tempe diharapkan dapat terus berjalan khususnya untuk periode Idulfitri2021 sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.(MS11)