MEDIASUMUTKU.com, Medan – Hotel Santika Dyandra Medan berkomitmen untuk melestarikan budaya Melayu yang merupakan identitas asli suku di Kota Medan. Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, Hotel Santika Dyandra Medan berkolaborasi dengan pihak Istana Maimun dalam menggelar kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan dan mengingatkan kebudayaan Melayu.
Public Relations Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Jeni, mengatakan hal ini dalam sebuah sharing session yang bertajuk “Budaya & Seni Melayu di Era Modernisasi.” Sharing session tersebut menghadirkan pembicara Ketua Umum Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Tengku Reizan Ivansyah, dan Khairul Adnan yang menjabat sebagai Executive Chef di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, dengan Herry Wahyudi sebagai moderator eksekutif.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka perayaan HUT Kota Medan yang ke-433 pada bulan Juli. Kegiatan tersebut dikemas dalam program Melayu Berkharisma, yang bertujuan untuk memperkenalkan Budaya Melayu kepada masyarakat.
Jeni menegaskan bahwa Melayu Berkharisma terdiri dari dua konsep. Pertama, Melayu 101, berupa pameran UMKM, pakaian adat, dan barang bersejarah Melayu yang diadakan di Lobby Hotel Santika Premiere Dyandra Medan. Kedua, Selayang Pandang, sebuah iven sharing session yang mengangkat tema “Budaya & Seni Melayu di Era Modernisasi.”
“Kota Medan memiliki kekayaan nilai budaya Melayu yang sangat kental, termasuk peninggalan sejarahnya,” kata Jeni.
Istana Maimun, sebagai salah satu landmark Kota Medan, menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun internasional karena menjadi bukti sejarah budaya Melayu yang memukau.
Ketua Umum Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Tengku Reizan Ivansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan membangkitkan kesadaran akan sejarah, seni, dan kebudayaan Melayu, terutama bagi generasi muda yang rentan terpengaruh oleh budaya asing dan lupa akan warisan budaya bangsa sendiri.
“Generasi muda diharapkan lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan menjadi lebih kreatif dalam melestarikan budaya bangsa, seperti budaya Melayu,” tambahnya.
Pembicara lain, Khairul Adnan, yang menjabat sebagai Executive Chef di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, menyampaikan bahwa pengenalan dan pemahaman terhadap kebudayaan, khususnya suku sendiri, sebaiknya dimulai dari keluarga di rumah.
“Melalui makanan khas suku, misalnya Melayu, anak-anak bisa mengenal dan mencintai suku dengan seni dan budayanya,” ungkapnya.
Dengan kerjasama antara Hotel Santika Dyandra Medan dan Istana Maimun, upaya melestarikan kebudayaan Melayu di Kota Medan semakin kokoh dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.