mediasumut.com | JAKARTA – Sentimen perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-China, Kamis (10/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar. Mengutip RTI, pukul 09.24 WIB, indeks naik 0,11% ke level 6.034,99.
Tercatat 159 saham naik, 102 saham turun, dan 138 saham stagnan. Total volume 2,18 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 986 miliar.
Enam indeks sektoral menopang laju IHSG di awal perdagangan. Sektor agrikultur bergerak paling tinggi 1,34%. Sementara, sektor barang konsumsi paling dalam penurunannya 0,27%.
Sementara, investor asing mencatatkan net sell Rp 14,232 miliar di pasar reguler dan Rp 56,256 miliar keseluruhan market.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menuturkan harapan awal IHSG bisa ikut menikmati kenaikan dari Dow Jones (DJIA) semalam sebesar +0.70%. Tetapi langkah DJIA Futures pagi ini justru turun -171 poin membuat langkah IHSG menjadi berat untuk rebound.
Asal tahu, surat kabar China The South China Morning Post melaporkan bahwa tidak ada progress alias tidak ada kemajuan pembicaraan dagang antara A-China di level Deputy.
Tak hanya itu, pembicaraan dagang di level tingkat atas yang dipimpin oleh Wakil Perdana Mentri Liu He hanya akan berbicara di hari Kamis, lebih cepat 1 hari dari rencana awal hingga Jumat.
“Lebih lanjut, turunnya harga komoditas Nikel -0.7% dan melemahnya Bursa Asia Kamis pagi ini juga semakin membuat langkah berat IHSG untuk rebound,” ujar Edwin.
Harapan justru datang dari komoditas Coal dan CPO di mana harganya menjelang Fall dan Winter season terus mengalami kenaikan.
“Di tengah beragamnya faktor penggerak IHSG, kami tetap antusias melakukan trading harian atas saham di sektor Logam, Bank, Properti, Konsumer, Industri Dasar, Infrastruktur dan Retail serta Coal untuk perdagangan di hari Kamis ini,” ujarnya.