Scroll untuk baca artikel
BermartabatHeadlinePendidikanSumut

Ini 5 Cara Mengapresiasi Guru Sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa

×

Ini 5 Cara Mengapresiasi Guru Sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa

Sebarkan artikel ini

MEDAN– Pandemi Covid-19 dan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memiliki dampak signifikan bagi murid maupun wali murid. Namun, yang sering terlupakan adalah dampak pandemi yang dirasakan oleh para guru. Faktanya, dengan sistem pembelajaran online, guru-guru harus beradaptasi cepat untuk berpindah ke platform digital, merancang kurikulum serta strategi pengajaran yang berbeda, agar PJJ dapat berjalan dengan mulus.

Banyak tantangan yang dihadapi oleh para guru selama PJJ berlangsung, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Yang pertama dan utama adalah kesenjangan teknologi dan fasilitas antara kota besar dengan daerah terpencil. Tri Widyaswari, seorang guru SD Talang Layan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, bahkan harus membawa genset-nya sendiri untuk berjaga-jaga selama jam sekolah, karena listrik yang kerap padam di tengah pelajaran.

Baca Juga:   Kejati Sumut Tahan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Dana KIP di UNIVA Labuhanbatu

Devi Sulaeman, guru PAUD Percontohan Kementerian Flamboyan 3 di Karawang Barat, ikut merasakan kesulitan ini.

“Sebagai guru, saya harus mendampingi anak-anak didik yang masih duduk di bangku PAUD, yang cenderung membutuhkan perhatian lebih karena umur mereka masih sangat muda. Tapi sebagai orang tua, saya juga harus mendampingi anak saya yang sudah duduk di bangku SMP, supaya dia bisa mengejar materi di sekolah dengan baik. Perlakuannya berbeda, karakter anaknya pun berbeda, sehingga saya harus mendorong diri saya sendiri untuk bisa beradaptasi secepat mungkin untuk menangani murid dan anak saya di rumah,” jelasnya. Senin (16/8/2021).

Dalam rangka membantu para guru beradaptasi dengan kondisi yang dinamis dan berubah-ubah, institusi bisnis sosial Putera Sampoerna Foundation telah menyediakan platform digital khusus bagi semua guru di Indonesia, yakni Guru Binar.

Baca Juga:   Yayasan Pendidikan Riad Madani Salurkan 140 Paket Sembako ke Masyarakat

“Guru Binar merupakan sebuah sebuah pelatihan pengembangan karir guru yang holistik, terintegrasi dan sistematis dari School Development Outreach, Putera Sampoerna Foundation. Program ini mengajarkan berbagai jenis pelatihan yang melatih kemampuan pedagogi, design thinking, refleksi guru dan mengajar kreatif. Saat ini sudah ada setidaknya 26.000 orang guru yang telah menjadi anggota Guru Binar dan telah menerima pelatihan,” ujarnya.

Selama masa pandemi Covid-19 terdapat 64 kelas pelatihan dengan mengemukakan beberapa program diantaranya Virtual Reality Ambassador, yang bekerja sama dengan Millealab untuk melatih digital literasi kepada guru agar dapat memanfaatkan teknologi VR sebagai sarana menyampaikan pelajaran. Ada juga program Ekosistem Sekolah Literat yang bekerja sama dengan Room to Read untuk meningkatkan kemampuan literasi para guru agar dapat melanjutkan proses pembelajaran yang berkualitas. (MS11)

Baca Juga:   Nawal Lubis : Siapkan Waktu "Mendidik Anak" Tanpa Gadget