Mediasumutku.com | Jakarta : Motivator yang juga pakar marketing Tung Dasem Waringin (TDW) menceritakan pengalamannya menghadapi krisis akibat mengidap virus corona. Dia membeberkan, pikiran positif dan hati yang bahagia menjadi jurus utamanya melawan corona.
Tung Dasem diketahui terkena corona pada Maret lalu. Ia mulai dirawat di rumah sakit sejak 30 Maret. Namun pada 10 April, dia dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Tung bercerita, selama berada di ruang isolasi, dia rajin melakukan olah napas untuk memperkuat kinerja paru-parunya. Di samping itu, dia disiplin minum air putih secara cukup.
“Itu karena cena COVID itu paru-parunya tidak bisa nyedot oksigen, saya pakai pernafasan wih hof (salah satu teknik pernapasan dalam). Kedua, saya minum air yang cukup,” ungkap Tung dalam sesi konferensi pers bersama BNPB, Minggu (10/5).
Selain upaya fisik, kata Tung, hal yang tak kalah pentingnya adalah menjaga kesehatan psikologi serta pikiran. Tung menyebut, kebahagian sangat berpengaruh kepada imun tubuhnya.
Maka itu, ia melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya tetap bahagia selama berada di isolasi.
“Kalau saya menata hati itu dengan bernyanyi, dengan gerakan. Makanya di Instagram saya waktu di rumah sakit pun saya ngajak dokternya nyanyi, joget, saya nyanyi ‘hati yang gembira, adalah obat yang manjur’ dan saya kirim ke banyak orang, (melalui) voice note,” tuturnya.
Agar hatinya tak terganggu oleh hal-hal negatif, Tung mengaku sengaja mematikan semua notifikasi grup WhatsApp yang dia miliki. Dia juga menghindari membaca berita-berita yang bertendensi negatif agar tetap bahagia.
Tung juga mengaku lebih sering mengikuti konten-konten lawakan di televisi ataupun media sosial untuk manambah kebahagiaannya selama berada di rumah sakit.
Terakhir, Tung menguatkan dirinya dengan fokus memikirkan untuk membantu orang lain. Menurutnya, membantu orang lain bisa berdampak baik bagi kesehatan.
“Anda bukan center of the world ‘kok. Jadi fokus membantu orang lain. Ketika Anda fokus bantu orang lain, Anda tahu bahwa ada orang lebih sengsara dan lebih sedih dari anda. Ketika kita fokus bantu orang lain, ada penelitan, ternyata lebih sehat,” pungkasnya.
