mediasumutku.com| MEDAN-Keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi covid-19 yang masih mewabah seperti sekarang ini, merupakan salah satu faktor penting sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, JNE menggelar webinar Nasional dengan tema Potensi Industri Halal dan UMKM Sumut, Jumat (9/4/2021). Webinar dihadiri 300 lebih partisipan yang terdiri dari pelaku UMKM dan Mahasiswa berasal dari seluruh Indonesia.
Rektor Universitas Medan Area, Prof. Dr. Dadan Ramdan menyebutkan, webinar ini diprakarsai oleh pusat manajemen syariat dan institusi halal UMA ( Universitas Medan Area ) yang sudah mengadakan lebih dari 5 kali webinar sejenis ini yang memberikan kontribusi tentang manajemen syariah dan produk halal dengan berbagai pihak.
Acara yang bertajuk potensi industri halal dan UMKM di Sumatera Utara ini mengahadirkan tiga narasumber yakni, Dr. Ridho Haikal, selaku Kabid Pengawasan Dinas UKM dan Koperasi Prov. Sumut, Prof. Dr. Khaswar Syamsu selaku Kepala Halal Science Center LPPM IPB, dan Fikri Alhaq Fachryana selaku Kepala Cabang Utama JNE Medan.
Prof. Dr. Khaswar Syamsu dalam materinya, menyampaikan, mengkonsumsi makanan halal adalah kewajiban sekaligus hak asasi bagi umat Islam. Trend permintaan terhadap produk halal dunia saat ini meningkat pesat. Indonesia sendiri merupakan target pasar produk halal dunia. UMKM memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia sekaligus menjadi penyedia terbesar produk yang dikonsumsi masyarakat, terutama di masa pandemi ini.
“Oleh karena itu, produk yang disajikan oleh UMKM adalah produk yang wajib bersertifikat halal,”ungkapnya.
Dr. Ridho Haikal mendukung hal yang disampaikan oleh Khaswar Syamsu. Dimana, saat ini Dinas UMKM akan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkaitan untuk meningkatkan kualitas dan potensi UMKM.
“Salah satu program dari dinas UMKM adalah fokus terhadap beberapa beberapa daerah yang akan menjadi prioritas dalam pengembangan industri halal seperti kawasan Danau Toba,” katanya.
Fikri Alhaq Fachryana, Kepala Cabang Utama JNE Medan mengungkapan, kehadiran logistik dan pengiriman ekspress menjadi sektor utama dalam ekonomi dunia. Ekonomi dunia mengarah pada e- commerce/ekonomi digital.
“Tiga supporting sistem ekonomi digital adalah logistik, metode pembayaran, dan marketplace. JNE sebagai perusahaan logistik dan pengiriman ekspress terbesar di Indonesia, tentu memiliki peran, komitmen dan kewajiban untuk membangun ekonomi digital tersebut,” katanya.
Dalam rangka menjamin aspek halal produk, maka JNE mengupayakan penerapan konsep halal dalam bisnis JNE, baik dari proses operasional yang diawali dari transaksi, kemudian penyimpanan, sampai pendistribusian barang ke konsumen.
“Selain itu untuk menginspirasi UMKM dan pelaku bisnis lainnya, JNE juga menggambarkan implementasi syariah dalam manajemen perusahaan, baik manajemen strategi, tata kelola SDM maupun budaya perusahaan,”ujarnya.(MS11)