DELISERDANG – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi terus mendorong pengembangan benih padi. Dengan harapan, Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri dan tidak lagi bergantung pada benih dari daerah lain.
Saat ini kebutuhan benih padi di Sumut sekitar 9.733 ton/tahun, dari luas lahan sawah sekitar 300.000 hektare (Ha). Sedangkan Sumut baru mampu memenuhi kebutuhan benih sekitar 1.250 ton/tahun, sisanya masih dipasok dari daerah luar. Karena itu, Edy Rahmayadi ingin Sumut mampu memenuhi kebutuhan benih padinya sendiri.
“Kita ini punya potensi, saya setiap tahun menandatangani pembelian bibit itu sekitar Rp125 M, untuk bibit kopi, cabai, bawang, termasuk padi. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri tentu akan sangat menguntungkan, masa kita harus terus beli?” kata Edy Rahmayadi, usai memanen benih padi jenis Inpari 32 di UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa, Jalan Medan-Lubukpakam Km.24, Deliserdang, Jumat (13/8).
Edy Rahmayadi berencana untuk menambah area lahan sawah di Sumut dan berharap semakin banyak penangkar benih padi. Namun, dia menekankan baik penangkar ataupun petani tetap mempertahankan mutu produksinya.
“Kita upayakan penambahan 5.000 Ha, memang kita surplus untuk padi, tetapi populasi kita terus bertambah. Itu juga akan meningkatkan kebutuhan benih padi karena itu kami berharap penangkar benih padi kita juga semakin banyak,” katanya, sembari mengitari area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.
Berdasarkan keterangan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar, saat ini pihaknya mampu memproduksi 85,5 ton benih padi dari luas area sawah 19 Ha. Salah satu keunggulan benih yang dikembangkan UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa tersebut mampu menghasilkan panen padi rata-rata 8-7 ton/Ha.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus berupaya untuk meningkatkan produksi benih padi. Kendalanya saat ini area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa membutuhkan irigasi yang lebih baik.
“Seperti kata Pak Gubernur tadi kita akan coba meningkatkan kuantitas dan kualitas irigasinya, mungkin akan dialirkan dari Sei Batu Gingging. Bila kita bisa meningkatkannya, produksi benih kita akan semakin besar, mungkin bisa panen hingga tiga kali, kalau sekarang kita masih dua kali dalam setahun,” terang Bahruddin.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sumut Dhody Thahir menambahkan akan mendukung upaya Pemprov Sumut mengembangkan benih dan memperluas area persawahan. “Tentu kita dukung asal sesuai dengan peraturan yang ada. Ini akan menguntungkan petani kita dan bila bisa memenuhi kebutuhan benih sendiri akan lebih menghemat belanja daerah,” katanya.*