Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

KKP Pamerkan Hasil Ekonomi Biru di Dubai Expo 2020

×

KKP Pamerkan Hasil Ekonomi Biru di Dubai Expo 2020

Sebarkan artikel ini

MEDAN– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan. Mulai dari penguatan komoditas unggulan berorientasi ekspor di sisi hulu hingga aktif dalam berbagai pameran berlevel internasional.

Terkini, KKP memamerkan aneka potensi dan produk hasil laut Indonesia yang merupakan bagian dari program Indonesia Seafood di Dubai Expo 2020.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, melalui ajang Dubai Expo, KKP berupaya untuk memperkuat branding Indonesia Seafood. Komoditas yang dipamerkan meliputi produk unggulan seperti udang, lobster, rajungan dan tuna.

Dikatakannya, saat ini seafood Indonesia memang sudah menjadi primadona di berbagai negara.

“Tentu ini jadi kesempatan yang luar biasa untuk menarik minat buyer hingga investor,” jelas Artati dalam pres rilis, Senin (22/11/2021).

Baca Juga:   Hingga September 2020, Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga

Artati menambahkan, di ajang tersebut KKP sekaligus ingin menunjukkan penerapan ekonomi biru di mata dunia. Dimulai dari kebijakan perikanan tangkap terukur yang terlihat salah satunya dari aneka produk yang telah memiliki label sustainable.

Kemudian implementasi aquaculture yang baik serta tanggung jawab sosial dengan standar internasional yang membuat Indonesia dapat memproduksi udang dengan kualitas terbaik.

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memerangi IUU Fishing yang berkaitan dengan tata peraturan pengambilan ikan tuna di laut di mana Indonesia terdaftar sebagai anggota dari RFMOS dan memulai pengembangan ASEAN Tuna Ecolabel.

Bahkan, tuna Indonesia diproses dengan mengikuti regulasi nasional dan internasional hingga diterima di negara-negara seperti USA, Jepang, Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Italia.

Baca Juga:   Waspada ! Distributor dan Importir yang lebih Hadapi Inflasi

“Sampai saat ini, terdapat 200 pabrik pengolahan ikan tuna Indonesia yang tersertifikasi dengan Good Manufacturing Practices dan standar HACCP. Beberapa diantaranya juga tersertifikasi dengan MSC, ISO 22000 dan sertifikat Kosher,” jelas Artati.

Dalam pameran ini, para pengunjung dari berbagai negara akan diberi kesempatan untuk mencicipi kuliner perpaduan hasil laut dengan rempah-rempah Indonesia. Makan tersebut di antaranya, tuna saus nasi goreng, udang, kepiting, dan keong kaleng sebagai bagian dari program Indonesian Spice Up The World.

“Di paviliun Indonesia, ditampilkan pula produk kosmetik berbahan dasar rumput laut hingga kerajinan tangan yang terbuat dari kerang,” tutupnya.(MS11)