Scroll untuk baca artikel
HeadlineSumut

Lie Tjek Ie, Orang Tionghoa Medan Pertama Jadi Anggota Dewan

×

Lie Tjek Ie, Orang Tionghoa Medan Pertama Jadi Anggota Dewan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Sejarah mencatat ada etnis Tionghoa bernama Lie Tjek Ie, anggota Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) Medan, merupakan orang Tionghoa Medan pertama yang dilantik sebagai anggota dewan peralihan Kotapradja Medan tahun 1957.

Baperki sendiri merupakan ormas yang anggotanya kebanyakan berasal dari warga Tionghoa. Pemilu 1955 sering dianggap sebagai pemilu paling demokratis dalam sejarah di negara kita. Peserta pemilu berasal dari partai politik, ormas agama, ormas non agama dan perorangan. Di tingkat pusat, Baperki memeroleh 2 kursi. Ketua Umum Baperki, Siauw Giok Tjan dan Tan Ling Djie lalu dilantik sebagai anggota dewan tingkat pusat.

Di Medan, ormas berlambang bunga teratai itu berhasil memperoleh 2.280 suara, dari jumlah pemilih yang berhak memberikan suara sebanyak 90.442. Peraih suara tertinggi adalah Masyumi dengan jumlah 41.312, disusul PNI 17.321, PKI 7.074, Parkindo 6.824, NU 2.370, PSI 2.286, Baperki 2.280 dan PRRI 1.851 suara. Harga 1 kursi saat itu 3.617 suara, sedangkan jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 25.

Baca Juga:   BNN Tangkap 4 Kurir Ganja, 143 Kg Disita

Dengan perolehan suara 2.280, Baperki berhak mendapatkan 1 kursi. Pada waktu itu Baperki Medan mengutus Lie Tjek Ie di urutan pertama, dan Lo Ka Liong di urutan kedua. Karena hanya dapat 1 kursi maka nomor urut pertama alias Lie Tjek Ie, yang berhak duduk sebagai anggota dewan.

Namun Lie Tjik Ie hanya bertahan sekitar setengah tahun. Ia memilih memilih mundur sebagai wujud protes karena ada kebijkan yang ia anggap rasialis terhadap orang Tionghoa Medan. Hal itu terkait kasus pengaturan jatah kios di Pasar Pusat (Sambu). Ia lalu diganti P. Krisnha. (Sumber: Buku 50 Tahun Kotapradja Medan)

Siapa gerangan Lie Tjek?
Sejauh ini belum banyak informasi yang bisa diperoleh. Namun Ketua Baperki Medan, Yoe Siem Bun, dalam wawancara dengan penulis tahun 2001, pernah menyebut bahwa Lie Tjek Ie adalah seorang sales asuransi yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Ia tinggal di Medan dan juga menjadi salah seorang pengurus Baperki. Saat pendaftaran ke panitia pemilihan, menurut Siem Bun, mereka hampir saja terlambat.

Baca Juga:   Kelamaan Antri di TPS dan Jatuh Pingsan, Kakek Berusia 81 Tahun Meninggal Dunia

Baperki waktu itu hanya berkampanye dengan menempelkan foto copy gambar bungai teratai, lambang organisasi tersebut, di rumah-rumah warga. Rupanya waktu itu kampanye seperti itu sudah cukup manjur untuk menarik perhatian warga Tionghoa Medan yang umumnya beragama Buddha.[analisa]