mediasumutku.com| MEDAN- Bursa saham di awal pekan kembali menyuguhkan sentimen negatif. Perang yang pecah antara Azerbaijan dan Armenia akan menjadi sentimen yang mewarnai perdagangan di hari ini.
Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, meski demikian pernag tersbeut tidak akan berdampak banyak. Kalaupun tensinya terus mengalami peningkatan, harga minyak dunia yang akan paling yang akan bergerak naik.
“Tetapi kontribusi negatifnya untuk pasar saham ataupun rupiah tidak akan besar. Kecuali memang terjadi eskalasi yang melibatkan banyak negara berkonfrontasi,” katanya, Senin (28/9/2020).
Pada perdagangan pagi ini, sejumlah bursa di Asia diperdagangkan menguat. Kabar keberhasilan uji klinis masih menjadi kabar yang menjadi katalis positif bagi pergerakan pasar keuangan di hari ini.
Sementara itu, kinerja indeks bursa di AS yang membukukan kenaikan di atas 1% juga ikut mendorong kinerja indeks bursa saham dunia belakangan ini. IHSG pada hari ini dibuka menguat di level 4.962,95. Dan masih mencoba untuk mendekati level psikologis 5.000. Meskipun sepertinya masih akan kesulitan untuk menembus level tersebut.
“Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah justru melemah di sesi perdagangan pagi ini. Rupiah diperdagangkan di level 14.892 per US Dolar. Meskipun sesaat dibuka Rupiah sempat berada di level 14.875 per US Dolar. Artinya Rupiah sendiri masih dibawah tekanan US Dolar. Walaupun fluktuasi pada Rupiah di hari ini tidak akan bergerak dalam rentang angka yang besar,” katanya. (MS11)