MEDAN- Kementerian Perdagangan berhasil memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama imbal dagang bisnis ke bisnis (business to business/B-to-B) Indonesia dengan Jerman.
Penandatanganan ini sekaligus menandai tercapainya target tiga nota kesepahaman kerja sama imbal dagang B-to-B yang ditetapkan untuk tahun ini.
MoU kali ini ditandatangani antara Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan Managing Director pada Saffron Group Company Ghassem Hassanzadeh. PT PPI bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Indonesia dan Saffron Company bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Jerman.
“Lewat penandatanganan MoU kerja sama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Jerman ini, maka penandatanganan tiga MoU yang ditargetkan Kemendag telah tercapai. Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Kami berharap kontrak kerja sama dapat sesegera mungkin direalisasikan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha yang hadir mewakili Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Marthin, Sabtu (14/8/2021).
Beberapa produk Indonesia yang dapat didorong ekspornya ke Jerman mencakup produk mesin cetak dan fotokopi, alas kaki olahraga, bijih tembaga, resistor listrik, kelapa sawit, karet, dan coklat. Selain itu, produk yang kerap diimpor dari Jerman antara lain mesin, produk logam seperti besi, baja, alumunium, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan, dan pupuk.
Johni menyampaikan apresiasinya kepada tim imbal dagang PT PPI, yang telah serius menindaklanjuti penjajakan yang dilakukan Kemendag.
Konsul Jenderal RI Hamburg Ardian Wicaksono juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Jerman melalui skema imbal dagang B-to-B ini.
Ia menilai, upaya ini dapat berkontribusi mendorong kembali hubungan dagang kedua negara yang Covid-19.
“KBRI Berlin dan KJRI Hamburg sangat senang dan mendukung penuh penandatanganan MoU kerja sama komitmen awal untuk imbal dagang B-to-B ini. Kami menghargai upaya fasilitasi Kemendag untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jerman, khususnya di tengah pandemi.(MS11)
—————————————————————–
Total Perdagangan Indonesia dan Jerman, Januari–Juni 2021 tercatat sebesar USD 2,85 Miliar
MEDAN- Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 1,37 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 1,48 miliar, sehingga defisit nonmigas bagi Indonesia sebesar USD 113,36 juta.
“Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan Jerman mencapai USD 5,48 miliar. Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 2,46 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 3,02 miliar,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha, Sabtu (14/8/2021).
Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan terhadap Jerman sebesar USD 567,57 juta.
“Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Jerman pada 2020 antara lain alas kaki, mesin, peralatan mekanis, bahan sandang, bijih mineral, karet dan produk-produk karet,”katanya.
Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Jerman, antara lain mesin, peralatan mekanis, peralatan optik, mesin listrik, kendaraan, dan beragam produk kimia.(MS11)