mediasumutku.com | MEDAN : Upacara Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun 2019 yang dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (17/12), berlangsung khidmat. Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi sebagai inspektur upacara mengatakan perempuan Sumut harus berdaya untuk mewujudkan Indonesia maju.
“Pada peringatan Hari Ibu tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumut mencanangkan tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Dengan fokus kepada peningkatan pemberdayaan perempuan melalui kewirausahaan, lalu peningkatan peranan keluarga dalam pendidikan anak, melahirkan generasi penerus yang berkualitas, dan perempuan harus menjadi pelopor untuk keadilan dan kesetaraan,” ucap Nawal.
Nawal juga mengharapkan, peringatan Hari Ibu ini menjadi momentum para generasi muda untuk mengingat arti dan peran ibu. “Hari ibu pada hakikatnya mengingatkan kita, terutama generasi muda untuk kembali mengingat arti ibu, sebagai momentum kebangkitan bangsa, menggalang rasa persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Nawal didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah bersama rombongan Pimpinan OPD Pemprov Sumut melakukan ziarah ke makam pahlawan. Di antaranya makam Rachman Ishaq, yang merupakan ayah Gubernur Edy Rahmayadi yang pertama sekali ditaburi bunga.
Seletah itu Nawal Lubis bersama rombongan melanjutkan ziarah ke makam veteran perempuan, seperti ke makam Nurbanun Siregar yang berpangkat terakhir Lettu, dan Siti Rahmanun Sitompul yang berpangkat terakhir Letda.
Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela mengatakan, upacara peringatan Hari Ibu tahun ini diharapkan menjadi ajang untuk menjaga silahturahmi antara OPD Pemprov Sumut dengan Dharma Pertiwi yang terdiri dari Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini dan Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini.” Ini menjadi momentum untuk mempererat silahturahmi dengan Dharma Pertiwi dan organisasi perempuan yang ada di Sumut, sehingga ke depanya menjadi evaluasi untuk menyosialisasikan kepentingan kita sebagai seorang ibu,” ujar Nurlela.*