mediasumutku.com|MEDAN- Nokia Deepfield merilis Network Intelligence Report, yang menganalisis trafik jaringan pada service providers dan tren konsumsi internet tahun 2020 ini.
Manish Gulyani, General Manager and Head of Nokia Deepfieldasil menganalisis, bahwa jaringan mampu bertahan di tahun yang mengalami tren naik dan turun bagi bisnis internet.
“Laporan tersebut mengkaji perubahan keseluruhan dalam pola trafik internet dalam dekade terakhir dan pada tahun 2020, dengan fokus pada area aplikasi utama seperti streaming video, konferensi video, game, dan keamanan Denials of Service (DDoS),” katanya, Jum’at (20/11/2020).
Sejak protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 diterapkan pada Maret- April 2020, perubahan perilaku konsumen dan bisnis mentransformasi industri internet dan bagaimana orang-orang menggunakannya.
“Banyak jaringan mengalami pertumbuhan trafik sebesar 30-50 persen hanya dalam beberapa minggu. Pada bulan September, trafik telah stabil pada 20-30 persen di atas level sebelum pandemi, dengan pertumbuhan musiman lebih lanjut di masa yang akan datang,” sebutya.
Dari Februari hingga September, terdapat peningkatan 30 persen pada video subscribers, peningkatan 23 persen pada VPN end-points di AS, dan peningkatan 40-50 persen pada trafik DDoS.
“Belum pernah ada begitu banyak permintaan akan jaringan secara tiba-tiba, atau tidak terduga. Dengan kemampuan jaringan menyediakan jalinan konektivitas yang menjadi penopang bisnis dan kehidupan masyarakat agar semuanya berfungsi normal saat kita berlindung mengkarantina diri di rumah. Ada kebutuhan yang lebih besar dari sebelumnya akan wawasan multi-dimensi yang menyeluruh di lintas jaringan, layanan, aplikasi, dan end users,”katanya.
Aplikasi perangkat lunak Nokia Deepfield memungkinkan penyedia layanan memahami aktivitas di jaringan mereka di masa kritis ini. Data dan wawasan yang diambil untuk laporan ini juga menunjukkan www.nokia.com bagaimana kontinuitas layanan dapat dipastikan untuk menciptakan manfaat bagi pelanggan mereka.
“Keamanan menjadi sangat penting. Selama pandemi, trafik DDoS meningkat antara 40-50%. Karena konektivitas broadband kini telah menjadi layanan esensial, melindungi infrastruktur dan layanan jaringan menjadi sangat penting,” pungkasnya. (MS11)
