mediasumutku.com| MEDAN- Meskipun di era kebiasaan baru ini, pertumbuhan hotel di Medan belum mencapai normal. Tapi, sudah mulai kembali. Hingga diperkirakan okupansi hotel di Kota Medan sudah mencapai 50 persen.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono kepada wartawan, Senin (23/11/2020).
Dinas Pariwisata Kota Medan katanya, juga masih terus koordinasikan ke pengelola hotel dan industri pariwisata. Selain itu, pihaknya juga bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar penyelenggaraan kegiatan Kemenparekraf bisa secara bergantian dilakukan di hotel-hotel Kota Medan.
“Seperti saat ini kita melakukan permohonan ke Kemenparekraf agar ketika melakukan kegiatan di Medan kita mohonkan untuk digelar bergilir di hotel yang ada di Medan. Sehingga memberikan kesempatan kepada industri hotel selain mendapatkan kegiatan hotelnya juga dipromosikan,” jelasnya.
Agus mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar tujuh hotel yang menjadi tempat penyelenggaraan event Kemenparekraf di Kota Medan. Jumlah ini diharapkan bisa semakin banyak hingga akhir tahun nanti.
Dikatakannya, untuk menumbuhkan atau meningkatkan kembali pariwisata di Kota Medan di masa pandemi ini, Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan juga melakukan strategi berupa pemanfaatan teknologi digital.
“Dinas Pariwisata melakukan berbagai promosi dengan media sosial yang beragam. Pemanfaatan teknologi secara digital ini harus dilakukan oleh seluruh lini baik dari segi pariwisata dan pelaku usaha ekonomi. Apalagi saat ini zaman yang modern kita harus bisa memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan pariwisata yang kita punya,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana. Dia mengatakan, saat ini okupansi hotel di Kota Medan rata-rata di angka 40 hingga 50 persen.
“Okupansi hotel di Kota Medan masih bervariasi. Paling tinggi itu 50 persen. Kalau dirata-ratakan sekitar 40 hingga 50 persen,” ujarnya.
Menurut dia, angka ini sudah termasuk dengan MICE atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran.
“Belakangan kegiatan MICE juga semakin banyak digelar. Angka okupansi tersebut sudah termasuk dengan kegiatan MICE juga,” katanya.
Untuk okupansi pada akhir tahun khususnya saat liburan Natal dan Tahun Baru, ia mengatakan belum bisa memperkirakan.
“Untuk okupansi hingga akhir tahun nanti kita belum bisa dapat angkanya. Tapi kita berharap angka ini bisa lebih naik lagi lah,” lanjutnya.(MS11)