Tanjungbalai – Operasi Patuh Toba di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara didominasi pelanggar lalu lintas yang berkendara tanpa memakai helm baik sepeda motor maupun becak bermotor (betor).
Hanya saja Polisi tak langsung memberikan penilangan. Penindakan mengedepankan sikap preemtif berupa pendekatan dan himbauan ke pengendara. Operasi itu dilakukan di Jalan Jendral Sudirman, persis di depan markas Polres Tanjungbalai pada Rabu (22/6/2022) sore.
“Dalam operasi patuh hari ini petugas mendapati 60 pengendara sepeda motor maupun becak bermotor tidak memakai helm. Mereka diberikan pengarahan secara preemtif untuk kembali pulang mengambil helemnya,” kata Kasi Humas Polres Tanjungbalai, AKP Ahmad Dahlan Panjaitan kepada wartawan.
Sementara para pengendara ini diminta pulang kembali ke rumah untuk mengambil helm, sepeda motor mereka dititip parkirkan di halaman Polres Tanjungbalai.
Menurut Dahlan, mayoritas alasan klasik pengendara tidak membawa helm diantaranya karena lupa dan sedang terburu-buru. Namun hal tersebut bukanlah alasan yang harus dibiasakan.
“Kita tidak ingin berkendara tanpa memakai helm ini menjadi budaya bagi masyarakat kota Tanjungbalai makanya kita berikan mengarahan secara humanis sehingga kesadaran masyarakat menjadi terbiasa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Satlantas Polres Tanjungbalai memberikan tilang teguran kepada pengendara roda dua sebanyak 45 orang dan becak bermotor sebanyak 15 orang.
Salah seorang mahasiswi, Salsabila (19) mengaku awalnya ia mengira akan ditilang dan sepeda motornya di tahan sementara karena tidak memakai helm saat berboncengan dengan rekannya. Ia akhirnya bisa lega karena Polisi menyuruhnya untuk kembali pulang menjemput helm.
“Iya tadi diberikan peringatan supaya pulang menjemput helm. Kami kira tadi keretanya di tahan rupanya cuma di suruh ambil helm. Kapok kami tak pakai helm,” akunya. (MS10)